Sebuah Kisah Klasik dari Twyster untuk Masa Depan…

| Penulis : 

Inovasi para suporter sekolah dalam Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North tidak akan ada habisnya. Dalam setiap hasil karya mereka, selalu menyimpan sebuah pesan tersirat yang sangat mendalam. Salah satu contohnya adalah Twyster.

Barisan pendukung dari SMAN 20 Surabaya (Twenty) tersebut menghadirkan sebuah koreografi bagi tim putra kebanggaannya berlaga. Ya, skuad Twenty memang menjalani pertandingan pada Rabu, 15 Oktober 2025. Menghadapi SMA Frateran Surabaya, pasukan berkaus hijau toska ini membanjiri sisi timur DBL Arena sejak pukul 19.00 WIB.

Totalitas yang mereka tampilkan sangatlah besar. Nyanyian lantang menjadi bahan bakar semangat. Lalu, gerakan-gerakan khas menjadi pemantik. Kemudian, sebuah koreografi menjadi api panas yang berkobar bagi penggawa Twenty kala melantai di lapangan. Oleh sebab itu, mereka mampu memenangkan pertandingan dengan skor 16-14 atas pasukan Frateran.

Baca Juga: Ada Filosofi Mendalam di Balik Panji Tengkorak Milik Twyster...

Berbincang mengenai koreografi Twyster hari ini, mereka mewujudkan sesuatu yang istimewa. Twyster menyampaikan dukungannya melalui sebuah lagu. Sebuah musik yang dipopulerkan oleh band lokal bernama Sheila On 7. Grup musik asal Yogyakarta itu menjadi inspirasi bagi Twyster lewat lagu mereka yang bertajuk “Sebuah Kisah Klasik”.

Lagu yang dirilis pada tahun 2000 tersebut menyimpan sebuah lirik. Suatu bait lagu yang mencerminkan perasaan Twyster saat ini. “Kami mengambil potongan lirik yang bertuliskan ‘Semoga kita selalu menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan’ untuk koreo sebelah kiri kami,” tutur Zaky Dwi Yasin Sutanto, anggota tim kreatif Twyster. “Kami ingin selalu dikenang. Sampai kapanpun dan dimanapun sebagai Twyster,” tambah cowok berzodiak Sagitarius itu.

Pada bagian kanan tribun Twyster, mereka menghadirkan gambar pemutar lagu dengan tampilan musik dari grup yang sekarang beranggotakan Duta, Eross, dan Adam itu. Kemudian, pada bagian depan, Twyster menggambarkan wajah dari vokalis Sheila On 7 yang bernama lengkap Akhdiyat Duta Modjo tersebut. Mereka melukiskannya dengan jelas dan memiliki ukuran yang besar sehingga menutupi bagian tengah dari Twyster.

“Kami ingin sedikit dinotice oleh Pak Duta selaku penyanyi utama dari Sheila On 7 ini,” ujar Mochammad Farel Dwi Andhika, anggota Twyster lainnya. “Siapa tahu beliau melihat ini dan menyukainya hehehe,” kelakar Farel -panggilan akrabnya- dengan diakhiri sebuah tawa.

Twyster merapatkan barisan kala menyanyikan anthem

Tidak hanya itu saja, Twyster juga terdapat sebuah spanduk panjang dengan tulisan “Sampai jumpa”. Dengan hadirnya kalimat tersebut, mereka ingin menyampaikan kritik terhadap tim kesayangannya di lapangan.

“Hal tersebut akan memberikan semangat terhadap basket Twenty agar tidak menyerah begitu saja,” ucap Zaky -sapaan karibnya- yang gemar menyantap bakso ini. Tak lupa, terdapat tulisan “Suwun” tepat di bawah pemimpin Twyster. Hal itu sebagai tanda “terima kasih” dari barisan berkaus hijau toska ini terhadap tim putra kebanggaannya setelah berjuang keras di lapangan dengan memberikan hasil yang terbaik.

Oh iya, Twyster menyelesaikan hasil karya tersebut dengan waktu yang sangat cepat. Mereka hanya membutuhkan waktu selama 1 hari atau lebih tepatnya satu malam saja. Dimulai dari senin sore, mereka menggarap koreografi tersebut hingga selasa pagi.

Jika kita menilik koreografi Duta milik Twyster, maka kita akan menemukan sesuatu yang menarik. Hasil gambaran mereka tampak sangat spesial. Bukan tanpa alasan, mereka menggunakan cara khusus untuk menyelesaikannya. “Kami menggunakan gaya mozaik untuk koreo Pak Duta. Sebuah gaya yang seakan-akan berisi kepingan dengan ragam warna,” tutur Farel yang mahir bermain futsal itu.

“Tujuan kami melakukan hal tersebut agar berbeda dari lainnya,” timpalnya. Secara teknis, Twyster ingin membuktikan bahwa mereka dapat melakukan sesuatu yang berbeda dari biasanya. Suatu hal yang tampak sulit, tetapi pada akhirnya Twyster mampu melakukannya.

Sebagai siswa kelas 12, Zaky dan Farel menjadikan tahun ini sebagai ajang pamungkas mereka dalam DBL Surabaya. Oleh sebab itu, keduanya memiliki asa bagi Twyster di masa mendatang. “Aku ingin sekali melihat generasi-generasi penerusku pikirannya bisa semakin kreatif dalam menghasilkan koreografi-koreografi memukau,” tutup Zaky.

“Sejalan dengan Zaky, aku juga ingin Twyster lebih baik dari sebelum-sebelumnya,” pungkas Farel.

Baca Juga: Sultan Akbar Sempat Tolak Ajakan Sang Kakak Bergabung Basket, Kenapa Ya?

Suporter SMAN 20 Surabaya menunjukkan bahwa sebuah koreografi bisa terinspirasi dari sebuah lagu. Daya kreativitas seperti Twyster ini akan kita saksikan selalu di DBL Surabaya 2025.

Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026 dan Azarine DBL Dance Competition 2025-2026.

Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day.

Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa

Profil sekolah ini bisa kalian cek di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap).

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
5 Macam Passing dalam Bola Basket yang Wajib Kamu Ketahui!
Mengenal Lay Up Shoot dalam Bola Basket dan Cara Melakukannya
Beep Test: Pengertian dan Manfaat untuk Kebugaran
Jadwal dan Link Live Streaming DBL Banten, Rabu 3 Desember 2025