Daya kreativitas para suporter sekolah di Junior Exhibition Games 2025 tidak kalah daripada Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North. Walaupun masih berusia belia, tetapi mereka mampu menghasilkan berbagai koreografi yang menawan. Salah satu contohnya adalah Rholas Mania.

Barisan pendukung dari SMPN 12 Surabaya (Rholas) ini memadati tribun timur DBL Arena pada Minggu, 19 Oktober 2025. Sejak pukul 11.30 WIB, sekitar 500 orang telah memberikan semangat yang membara. Tujuannya hanya satu, mendukung tim kebanggaannya berlaga.

Ya, tim putra Rholas memang melakoni laga menghadapi penggawa SMPN 35 Surabaya (Eagles) pada babak Big Eight Junior Exhibition Games 2025 untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya. Dalam laga tersebut, tim kebanggaannya mampu meraih kemenangan dengan hasil akhir 23-19 atas pasukan Eagles.

Baca Juga: Sengit! Alvino Aushaffathin dan Aaron Christian Cetak Dua Digit Poin untuk Tim

Selain memberikan nyanyian-nyanyian lantang sebagai sokongan moral, Rholas Mania juga menghadirkan berbagai koreografi. Total ada empat jenis hasil karya yang dapat ditampilkan oleh suporter asal SMPN 12 Surabaya ini.

Pada koreografi pertama, terdapat sebuah giant banner yang menutupi tribun timur DBL Arena dan menggambarkan latar belakang reruntuhan kastil di langit. Lalu, di tengah-tengahnya terdapat seorang malaikat yang tertunduk lesu. “Malaikat itu sedang merenung dan pasrah terhadap keadaan,” tutur Marvel Gidion Steven, pemimpinan barisan Rholas Mania yang kini duduk di kelas 9.

Dilanjutkan dengan koreografi kedua, terdapat tulisan “No more fear again”. Arti dari kalimat tersebut adalah “Tidak ada lagi rasa takut”. “Itu menjadi kata-kata semangat bagi tim basket Rholas di lapangan,” ujar Dexa Al-Rizqi Taufiqulhakum Wijaya, anggota Rholas Mania lainnya. “Kami berharap agar mereka dapat terus berjuang dan tak takut menghadapi lawannya,” tambah Dexa -panggilan akrabnya- yang merupakan anak ketiga dari enam bersaudara itu.

Sosok malaikat yang tersungkur setelah kastilnya hancur

Disambung dengan koreografi ketiga, Rholas Mania menampilkan makhluk mitologi kuno. Sosok itu memegang pedang dan bersiap untuk menyerang. Usut punya usut, figur yang dimaksud oleh Rholas Mania adalah Santo Mikael. Sosok malaikat agung yang selalu berjuang demi kebaikan. “Sosok Santo Mikael ini sangat pemberani dan kuat,” ujar Marvel -sapaan karibnya- yang berzodiak Libra tersebut.

“Kami menggambarkan Santo Mikael sebagai bentuk dedikasi kami agar tim basket Rholas dapat melawan musuh-musuhnya. Sesulit apapun musuhnya, harus dihadapi dengan segenap kekuatan,” kelakar Marvel yang mahir bermain kajun itu.

Sebagai koreografi keempat atau yang terakhir, Rholas Mania menunjukkan dua malaikat yang ada di kedua sisi berbeda. Keduanya seakan-akan sedang meniupkan terompet. “Terompet itu melambangkan kebangkitan tim basket Rholas,” ujar Dexa yang suka bermain sepak bola tersebut. “Di samping itu, bisa juga berarti sebagai kepercayaan diri dalam mengarungi kompetisi ini,” timpalnya.

Tulisan 'No more fear again' dan dua malaikat yang sedang meniupkan terompet

Dalam suasana sukacita Rholas Mania berkat tim kebanggaannya meraih kemenangan, ternyata mereka juga sedang dalam keadaan yang berdukacita. Sosok guru bahasa Inggris dari SMPN 12 Surabaya, Ibu Yayuk baru saja pergi meninggalkan mereka. Oleh sebab itu, selepas laga tadi sempat diadakan mengheningkan cipta untuk mengenang figur guru kebanggaan anak-anak Rholas tersebut.

“Bu Yayuk itu orangnya sangat kalem dan telatan. Terus, sangat sopan dan berwibawa. Bu Yayuk membuat anak-anak bisa berbahasa Inggris,” ucap Marvel yang merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara ini. “Beliau sayang banget sama anak didiknya. Ketika kami sedang membuat koreografi, Bu Yayuk senantiasa menyisihkan rezekinya untuk diberikan kepada kami. Katanya untuk membeli makanan,” tambah Dexa yang juga berada di kelas 9 itu.

Rholas Mania membutuhkan waktu selama 10 hari untuk menyelesaikan koreografi-koreografi tersebut. Berhubung tim putra SMPN 12 Surabaya melaju ke Fantastic Four, mereka berjanji untuk menghadirkan suatu koreografi yang sangat istimewa. “Kami bakal membuat koreografi untuk mengenang sosok Bu Yayuk pada match berikutnya,” tutup Marvel. “Jadi, ditunggu saja aksi kami berikutnya,” pungkas Dexa.

Baca Juga: Refan Aditya Ingin Cetak Sejarah untuk Rholas di DBL Surabaya

Kami selaku redaksi DBL turut berdukacita atas kepergian dari Ibu Yayuk, guru bahasa Inggris SMPN 12 Surabaya. Semoga amal ibadah beliau dapat diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa. Lalu, keluarga dan murid-murid yang ditinggalkan selalu diberikan ketabahan serta kekuatan.

Junior Exhibition Games 2025 East Java-North merupakan salah satu rangkaian panjang dari kompetisi Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026.

Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play.

Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa

Profil sekolah ini bisa kalian cek di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap).

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
5 Macam Passing dalam Bola Basket yang Wajib Kamu Ketahui!
Mengenal Lay Up Shoot dalam Bola Basket dan Cara Melakukannya
Jadwal dan Link Live Streaming DBL Banten Kamis, 4 Desember 2025
Beep Test: Pengertian dan Manfaat untuk Kebugaran