Buah dari kesabaran menanam. Tak ada yang menyangka tim putra Surabaya Cambridge School berhasil melangkah hingga partai final Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North. Sejak 2023 mereka selalu memulai dari putaran paling bawah. Selama dua musim ke belakang, putra SCS juga selalu kalah di fase-fase awal.

Musim pertama mereka gugur di babak grup. Tahun kedua, putra SCS kandas di putaran kedua (Round 2). Hal ini yang membuat mereka memulai musim ini dari putaran satu (Round 1).

Membuat persiapan mereka lebih ringkes. Padat. Pasalnya perjalanan mereka dimulai lebih awal ketimbang tim-tim yang lolos otomatis ke putaran kedua. Siapa yang menyangka dengan jadwal persiapan padat itu mereka berhasil melaju lebih dari pencapaian musim lalu. 

Yap, Tahun ini SCS sukses melesat hingga partai final DBL Surabaya!

Menariknya terjadi perombakan cukup besar yang ada di skuad SCS musim lalu.

Beberapa wajah-wajah baru di skuad SCS

Yap, hanya tersisa dua wajah lama yang membersamai perjalanan SCS sejak awal debut. Keduanya adalah Michael Emmanuel Gee dan Josua Isaac William. Selebihnya angkatan pertama SCS tak masuk di skuad musim lalu dan musim ini. Ya, SCS merombak nyaris 80 persen skuadnya pada musim lalu. Tahun ketiganya (2025), SCS hanya menambah tiga pemain baru. Lebih solid.

Josua Isaac William disulap menjadi garda serba bisa oleh sang pelatih, Rainer Anggakara. Jika pada dua musim ke belakang dirinya hanya menjadi mesin pencetak angka.

Tahun kedia Josua Isaac dilengkapi dengan kemampuan ganda. Fasilitator dan mencuri bola. Total ada 22 asis, 14 steal, dan tambahan 16 rebound yang diciptakan Josua dari sembilan laga musim ini.

Rainer Anggakara, juru taktik SCS sejak musim pertama (2023)

Selanjutnya ada Michael Emmanuel Gee, salah satu pemain senior SCS bersinar pada tahun terakhirnya melantai di DBL Arena. Musim ini ia dilengkapi dengan kemampuan mencuri bola dan mengatur serangan. Total ada 31 poin ditambah 19 asis dan 17 steal yang dikantongi Michael Emmanuel Gee pada sembilan laga musim ini.

Keduanya menambah alternatif strategi sang pelatih.

Belum lagi SCS juga punya ruki yang serba bisa. Adalah John Paul Kurniawan.

Tahun pertamanya melantai, John Paul Kurniawan langsung diberikan tugas krusial. Menjadi pengatur serangan utama. Fasilitator kunci SCS ada di tangan sang ruki. Ini menjadi bukti bahwa SCS tidak hanya mempersiapkan tim untuk tahun ini. Mereka juga sudah memulai regenerasi sembari membidik prestasi!

John sudah mengoleksi 27 asis dan tambahan 54 poin musim ini.

Lantas siapa poros serangan SCS? Mesin pembangkit poin SCS ada pada diri Jason Nate dan Justin Sasongko. Keduanya sama-sama masih duduk di kelas 11 SMA. Sama-sama sudah mencetak 100 poin lebih dari sembilan laga musim ini. Tugas Justin sebagai poros serangan utama. Jason membantu untuk duel rebound ketika menyerang dan bertahan. 

Tapi jangan lupakan Aruna Ibrahim Iransyah. Jason bisa leluasa menyerang karena tugas duel rebound sepenuhnya dipasrahkan ke Aruna. Tak terlihat namun berdampak besar.

Aruna Ibrahim solid dan tangguh di bawah ring

Catatan-catatan ini memberi bukti kemewahan skuad SCS pada musim ini. Sang pelatih punya segudang formulasi untuk meramu strategi. Buktinya sudah terlihat selama musim ini. SCS mengalahkan SMA Gloria 1 (juara bertahan DBL Surabaya) selama dua kali!

Sebelum itu mereka juga mengalahkan SMA Nation Star Academy Surabaya. Tim yang langganan ke babak genting. Sebelumnya lagi, SCS memulangkan Smala (SMAN 5 Surabaya), salah satu tim yang lolos otomatis ke Round 2 musim ini.

Tanda bahwa bensin SCS masih penuh! Meski memulai dari paling awal. Mereka tak pernah kehabisan bensin setiap laganya. Pilihannya melimpah ruah. Kedalaman skuadnya mewah.

Memaksimalkan para veteran, menyiapkan senjata rahasia, sampai mengubah fungsi tugas pemain-pemainnya. Selamat datang di partai final, Surabaya Cambridge School. Ini buah kesabaran kalian menanam sejak dua musim silam. Selamat menikmati.

Profil Surabaya Cambridge School bisa kalian cek di bawah ini.

Populer

Tiket Playoff Alnesa untuk Mendiang Renvy Adzanazza
Hasil DBL Yogyakarta: De Britto Jadi Tim Terakhir ke Playoff!
Hasil DBL Jakarta Championship: Pangudi Luhur Pulangkan Kanisius, PSKD 1 Revans!
Darma Yudha Kawin Gelar Lagi di DBL Riau!
Jadwal dan Link Live Streaming DBL Jakarta Championship, Minggu, 26 Oktober 2025