Penampilan tim dance di panggung Azarine DBL Dance Competition 2025 East Java-North (Surabaya) patut diberikan apresiasi tinggi. Tak hanya soal penampilan yang cantik dan memesona saja, seluruh tim dance juga harus menyuguhkan konsep koreografi yang ciamik dan memiliki alur cerita.
Dari sana, seluruh tim dance yang tampil di Azarine DBL Dance Competition 2025 Surabaya berhasil membius penonton dengan penampilan apik mereka. Dari hasil proses penilaian yang ketat, ada 10 tim dance yang terpilih menjadi Top 10 Azarine DBL Dance Competition 2025 Surabaya.
Ke-10 tim dance ini kemudian tampil lagi di partai final Junior Exhibition Games 2025 Surabaya pada Jumat, 24 Oktober 2025. Penampilan ini juga merupakan penampilan sekaligus penilaian kedua mereka sebelum terpilih menjadi lima tim dance terbaik.
Berdasarkan hasil penilaian dan pemilihan oleh juri, berikut lima tim dance yang masuk dalam Best Five Azarine DBL Dance Competition 2025 Surabaya selengkapnya!
SMA PETRA 1 SURABAYA
Aksi D’AXIST terinspirasi dari animasi populer K-pop, Demon Hunter. Maryland Megan Lengkong, kapten D’AXIST, mengaku bahwa jalan cerita yang diangkat dalam tontonan tersebut selaras dengan pesan dari “Shine Like a Star”.
”Konsep kita itu menunjukkan ada dua grup K-pop yang saling bertentangan. Jadi yang satu ini sudah populer, tapi gara-gara ada idol lain yang mengambil spotlight, mereka jadi down. Tapi, gara-gara kedatangan Azarine sebagai penyelamat, kita semua berhasil,” beber Megan.
Baca selengkapnya: SDC Berbunga-bunga, D’AXIST Terinspirasi K-pop Demon Hunter
SMA ST LOUIS 1 SURABAYA (Pendamping Putra)
“Awalnya, ada orang yang hobi nyanyi di kamar mandi dan pingin jadi rockstar. Terus, dia ikut audisi dan keterima. Eh, pas tampil ternyata ada crack voice yang bikin dia dihujat netizen,” tutur Jovanna Casey Lee, kapten Clique.
Baca selengkapnya: PURI IS POSSIBLE Angkat Isu Bullying, Clique Bagikan Pesan Mendalam
SMA CITA HATI EAST SURABAYA
Kamu pasti sudah nggak asing dengan sosok Shakira, kan? Nah, popularitas yang dimiliki penyanyi asal Kolombia ini ternyata menjadi inspirasi di balik penampilan On Spots (tim dance SMA CIta Hati East Surabaya) di Azarine DBL Dance Competition 2025 East Java-North.
Bagi mereka, perjalanan sang penyanyi dalam menggeluti dunia tarik suara selaras dengan “Shine Like a Star” sebagai tema besar musim ini.
“Shakira ini kan dulu perintis terus akhirnya bisa jadi penyanyi besar. Terus, kita paduin sama konsep pantai. Di pantai kan panas dan SPF-nya tinggi. Jadi, kita pakai sunscreen dari Azarine,” ungkap Axella Verena, kapten On Spots.
Baca selengkapnya: On Spots Terinspirasi Sosok Shakira, the ‘Z’ Berubah Jadi Tinker Bell
SMA ST LOUIS 1 SURABAYA (Pendamping Putri)
Dance crew dari SMA St. Louis 1 Surabaya (Pendamping tim putri Sinlui) ini turut unjuk gigi. Amelie Faye Darusman, salah satu anggota Clique menceritakan kisah di balik tema yang mereka usung pada kesempatan kali ini.
Amelie -panggilan akrabnya- mengatakan jika Clique mengambil seorang figur yang sekiranya sesuai dengan tema Azarine DBL Dance Competition 2025, yaitu Shine Like a Star.
Clique menjadikan sosok Raden Ajeng Kartini sebagai poin penampilan mereka. Seorang pahlawan yang senantiasa haus akan ilmu dan ingin memberikan manfaat kepada perempuan-perempuan lainnya.
Baca selengkapnya: Ceritakan Women Empowerment, Clique Kisahkan Sosok Kartini!
SMA PETRA 2 SURABAYA
Mapradale, tim dance SMA Petra 2 Surabaya turut tampil di Azarine DBL Dance Competition 2025 Surabaya. Cewek yang biasa disapa Chelsea ini tak menampik kalau dukungan deras menjadi salah satu sumber semangat timnya untuk menyambut kompetisi ini. Terlebih, Mapradale hanya memiliki satu bulan untuk merampungkan proses persiapan.
Waktu yang tergolong singkat ini dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Chelsea dan rekan-rekannya. Terbukti, mereka sukses tampil memukau dengan mengusung konsep yang terbilang unik!
”Konsep kita tuh tentang left brain dan right brain, tapi kita kombinasiin sama AI. Jadi, ada satu orang yang punya otak kanan dengan cenderung artsy dan otak kiri buat yang lebih logic. Dia bingung karena dua-duanya dominan. Akhirnya, dia memanfaatkan AI,” tutur Chelsea.
Baca selengkapnya: Ridwan Prajogo: Melintasi Basket Jawa Timur Selama Enam Dekade!