Final Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Jakarta begitu berkesan. Selama ini Indonesia Arena punya kekuatan magis bagi para finalis yang melantai. Musim lalu saja, putri Bulungan (SMAN 70 Jakarta) berhasil menang dramatis atas Jubilee (SMA Jubilee Jakarta) lewat tembakan gratis. Kala itu Bulungan tertinggal nyaris sepanjang empat kuarter.

Pun demikian dengan musim ini. Bulungan memulai laga dengan cukup baik. Sejak awal Bulungan langsung tancap gas. Sayang, cerita musim lalu gagal mereka pertahankan.

Jubilee yang tertinggal di tiga kuarter, mati-matian di kuarter akhir. Hasilnya? Jubilee membawa laga final ditentukan lewat babak tambahan waktu. Di babak tambahan waktu, Bulungan hilang arah dan Jubilee berbalik unggul.

Jubilee menang 36-32. Jubile berhasil menggulingkan dominasi Bulungan untuk pertama kalinya setelah tiga musim mencoba.

Jelas ini tak sesuai harapan penggawa Bulungan. Juga tidak sesuai dengan bayangan Mama Trianti, ibunda Raina Aisha Raheem salah satu penggawa Bulungan.

“Kita sih penginnya tahun ini itu fight dari awal. Sejak kuarter awal itu sudah gas. Sehingga kalau ada apa-apa itu bisa maintance lah. Intinya leading aja terus,” ujarnya.

Baca juga: Robert Piet dan Tugas Besar Menjaga Konsistensi Benjamin Piet di Lapangan

Bu Cia -sapaan karibnya- juga mengungkapkan peran besar yang ada di pundak anaknya.

Yap, musim ini menjadi tahun kedua Raina berlaga di Indonesia Arena.

“Tahun kedua itu tahun yang gak mudah kalau dengar cerita dari Raina. Kalau tahun lalu kan dia masih ruki dan lebih nothing to lose,” ungkapnya.

Bu Cia lantas menambahkan, “Nah tahun ini itu dia sudah diandalkan sama timnya. Dia juga merasa kalau harus bisa kontribusi nih sama tim,”

Yap, simpelnya Raina juga menjadi jembatan sekaligus opsi serang Bulungan. “Kalau saya lihat anaknya sangat ingin buat juara lagi. Tahun lalu itu saya sempat tanya gimana sih main di Indonesia Arena. Dia bilang kalau gak dengar apa-apa. Bagus dong berarti dia fokus di situ,” imbuhnya.

Tantangan sebagai pemain tahun kedua tak berhenti sampai di sana. Jadwal yang padat sempat membuat sang mama khawatir.

“Tahun ini benar-benar tantangan. Jadwalnya padat banget. Bahkan waktu jalan South Region itu Raina sempat sakit. Saya cuman tekankan kalau dijaga badannya dan makan harus bagus,” ceritanya.

“Saya selalu ingatkan kalau panggungnya dia itu bukan di level SMA saja. Masih ada jenjang selanjutnya. Kalau badannya gak dijaga kan sama aja,”

Tahun ini Bulungan gagal mempertahankan gelar juara. Rekor juara mereka terhenti. Meski begitu, Raina masih punya satu tahun lagi untuk membalaskan dendam.

“Adik-adik Jupul ini masih demam panggung. Tahun depan harus bisa lebih dirangkul lagi dan banyakin komunikasi juga,” pungkasnya.

Profil Raina Aisha bisa kalian cek di bawah ini.

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Beep Test: Pengertian dan Manfaat untuk Kebugaran
Sejarah Tercipta, Buksi Juara Dua Musim Beruntun di Indonesia Arena!
Robert Piet dan Tugas Besar Menjaga Konsistensi Benjamin Piet di Lapangan
5 Macam Passing dalam Bola Basket yang Wajib Kamu Ketahui!