Benjamin Piet Hernusi. Sosok yang tidak boleh dilewatkan kala membicarakan tim putra SMA Jubilee Jakarta.
Meski belum berhasil mengantarkan timnya kembali menguasai singgasana juara, aksi ruki yang akrab dengan sapaan Benjamin itu tak pernah gagal mencuri perhatian.
Pada Final Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Jakarta pun, dirinya tampil sebagai penyumbang angka terbanyak lewat 17 poin, 2 rebound, 1 assist, dan 6 steal.
Di balik sorotan itu, mungkin banyak yang belum menyadari. Ada kehadiran kedua orang tua yang punya peran besar dalam mengarahkan potensi Benjamin dalam dunia basket.
“Awalnya, kegiatan sport Benjamin itu kebanyakan. Akhirnya, saya berikan kebebasan untuk memilih, tapi harus serius. Akhirnya, dia milih basket. Sejak itu, dia tekun secara komitmen dan waktu. Secara material, kita keluarin semuanya buat dia,” ungkap Robert Piet Hernusi, ayah dari Benjamin.
Baca Juga: Gelar Juara Jadi Kado Terindah Putri Jubilee di Hari Guru Nasional
Jelas bukan hal mudah untuk memupuk konsistensi, mengingat usia Benjamin yang masih tergolong muda. Pria yang akrab disapa Robert itu pun tak menampik kalau ada kalanya Benjamin dihantui rasa jenuh selama menempuh karier sebagai student athlete.
Untuk mengatasinya, ia sebagai orang tua pun selektif dalam memilih lingkungan yang tepat bagi perkembangan sang putra.
“Faktor sangat penting yang juga membantu dia adalah dukungan dari lingkungan, maksudnya dari tim sekolah, klub, dan kepelatihan. Kalau lingkungan itu enggak mendukung, meskipun anaknya jago juga enggak mungkin bisa jadi,” ujar Robert.
“Dari kami sendiri juga ibaratnya kayak main layangan. Ada waktunya di-push, ada waktunya dikasih freedom, tapi memang kendala utamanya gimana anak itu bisa komitmen sampai bertahun-tahun,” sambungnya.
Bukan hanya itu, ada pula sebuah prinsip yang selalu ditekankan oleh sosok kelahiran 1980 tersebut kepada Benjamin.
“Kebetulan, Benjamin selama dua atau tiga tahun ke belakang selalu ke Amerika untuk latihan kalau summer. Kalau di sini (Indonesia), dia mungkin bagus. Tapi kalau di Amerika, saya tekanin kalau dia adalah nothing. Saya bilang jangan pernah merasa paling baik,” tuturnya.
Jatuh bangun telah dilalui Benjamin. Melihat itu, Robert jelas merasa bangga menyaksikan pertumbuhan sang putra dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Overtime Pencetak Sejarah, Hingga Live Orchestra di Pesta Basket Pelajar
Apalagi, ia juga merasakan pengalaman untuk mendampingi Benjamin saat pemanggilan roster dalam Final DBL Jakarta 2025 di Indonesia Arena.
“Kalau dari pihak keluarga, kita semua sangat senang dan bangga melihat perjuangan anak saya. Semua waktu yang kita sudah spend buat menemani anak dari kecil sampai sekarang itu akhirnya terbayar,” kata Robert.
Ke depan, dirinya hanya ingin agar buah hatinya tetap menjaga keseriusan dalam menekuni olahraga basket yang sudah menjadi bagian dari hidupnya sejak masih belia.
“Saya enggak pernah push untuk harus begini atau begitu. Saya mau dia itu benar-benar fokus di basket, tapi tetap balance. Namanya student athlete, bukan atlet. Jadi, saya mau dia dedikasi di olahraga dan edukasi,” tutupnya.
Rangkaian partai final Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Jakarta yang kembali diselenggarakan di Indonesia Arena pada Jumat, 21 November 2025.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk anak muda, Kopi Good Day.
Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Profil pemain ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa lakukan scroll dengan double tap)