Ni Putu Salwa Hertania mungkin tak pernah membayangkan bahwa dirinya akan kembali ke Honda DBL with Kopi Good Day 2025 West Nusa Tenggara dengan peran yang berbeda.

Dua tahun lalu, ia adalah salah satu bintang dari SMAN 5 Mataram (Smala). Pemain yang membawa timnya mencapai final DBL West Nusa Tenggara 2023. Setelah terpilih First Team 2022 Mataram dan berangkat ke DBL Camp 2023. 

Musim terakhirnya bahkan berakhir dramatis. Smala kalah satu bola di final atas SMAN 1 Narmada dengan skor (66-64). Sekali pun Salwa mencetak 18 poin, 7 rebound, dan 2 assist. 

Kekalahan yang menyakitkan, tapi justru menjadi penutup karier yang membuatnya makin mencintai basket.

Namun setelah kelulusan, hidup membawanya ke arah yang lain. Bukan lagi sebagai pemain, tetapi sebagai pelatih. Bahkan bukan untuk almamaternya, tetapi untuk SMAN 1 Mataram (Smansa).

Hanya beberapa hari jelang DBL West Nusa Tenggara 2025, Noor Khairudin -Kepala Pelatih SMAN 1 Mataram- meminta Salwa menjadi asisten pelatih Smansa. Permintaan yang sempat ia tolak karena masih merasa “nggak enak” dengan Smala, sekolah yang ia bela habis-habisan selama dua musim.

Setelah memikirkan ulang, Salwa memilih menerima tawaran itu. Bukan hanya sebagai bentuk balas budi pada Coach Noor, tetapi juga sebagai langkah baru bagi dirinya sendiri. 

“Coach Aroon -sapaan akrabnya- latih saya dari saya nggak bisa basket sampai bisa. Jadi nggak ada salahnya saya bantu,” katanya. Dan ternyata, dunia kepelatihan memberi sensasi berbeda yang tidak kalah seru dari menjadi pemain.

Kabar kepindahan itu sempat mengejutkan teman-temannya di Smala. Namun reaksi mereka lebih banyak berupa candaan daripada keberatan, membuat Salwa merasa lega karena hubungan baik masih tetap terjaga. 

Kini, ia berdiri di sisi lapangan sebagai pelatih muda, bukan lagi sebagai pemain yang mengejar gelar dan ambisi.

Baca Juga: Di Balik Manisnya Trofi Smanda, Ada Kakak-adik Jadi Bagian Sejarah!

Meski begitu, Salwa tidak menutupi kerinduannya pada atmosfer DBL. “Kangen banget pengen main lagi,” tuturnya. 

Last dance-nya bersama Smala akan selalu menjadi momen yang ia simpan rapat-rapat, terutama ketika mereka harus kalah tipis dari SMAN 1 Narmada. 

Ia masih ingat betapa sulitnya membangun tim putri di angkatannya dengan keterbatasan pemain, kerja keras tanpa henti, hingga akhirnya bisa mencapai final setelah kesulitan besar pada musim pertama. Semua pengalaman itu kini menjadi modal berharga baginya dalam melatih Smansa.


Ni Putu Salwa Hertania (jas hitam) saat mendampingi tim basket putri SMAN 1 Mataram di DBL West Nusa Tenggara 2025

Ia datang membawa ilmu dari DBL Camp, pengalaman sebagai pemain, serta tekad untuk membantu para pemain muda belajar dan berkembang. 

“Kita sama-sama belajar buat lebih baik ke depannya,” ujarnya. Salwa percaya bahwa Smansa punya potensi besar, dan mereka hanya perlu latihan lebih giat untuk bisa “comeback stronger”.

Mengingat musim ini, Smansa hanya bisa mengantongi satu kemenangan dan kemudian menelan kekalahan di laga keduanya atas SMAN 2 Maratam (20-11).

Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026 dan Azarine DBL Dance Competition 2025-2026. 

Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day. (*)

Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
DBL-Kemenpora-Kemendikdasmen Rumuskan Pengembangan Olahraga Pelajar
5 Macam Passing dalam Bola Basket yang Wajib Kamu Ketahui!
Mengenal Lay Up Shoot dalam Bola Basket dan Cara Melakukannya
Beep Test: Pengertian dan Manfaat untuk Kebugaran