Menghitung mundur keberangkatan para All-Star Honda DBL 2019 menuju Amerika Serikat cukup meneggangkan. Ada rasa campur aduk antara bahagia, juga deg-degan karena seolah mimpi mereka menjadi nyara.
Berbagai upaya berlatih pun tengah digeber habis-habisan oleh para All-Star. Salah satu yang paling antusias adalah, Julian Alexander, mesin angka dari SMA Soverdi Tuban.
2019 adalah tahun kedua Julian dipilih sebagai All-Star. Di tahun lalu, saat ia masih duduk di kelas sebelas, juga diberi kehormatan dengan dipilih sebagai salah satu tunas muda potensial tanah air. Meskipun sudah pernah, Julian masih cukup excited dipilih menjadi All-Star.
Karena baginya, beda tahun juga beda tantangan. Di tahun ini misalnya, ia kembali bertemu kawan-kawan baru dari se-antero Indonesia. Pertemuan itu, adalah elemen penting semasa dikarantina selama satu minggu penuh di Honda DBL Camp, di Surabaya
Kepercayaan menjatuhkan pilihan sebagai All-Star berupaya dibalas tuntas oleh Julian. Ia berlatih habis-habisan sebelum melakukan kunjungan ke negeri paman Sam. Pemain berketerununan Prancis ini juga tak henti-hentinya menempa diri, saat berada di kampung halaman orang tuanya sana.
“Di Prancis, sepulang dari Honda DBL Camp, saya langsung mengiktui latihan klab pro U20, tim divisi 1 Prancis. Selain itu, saya juga ikut latihan dengan pemain di Tony Parker Adéquat Academy,” ujarnya.
Julian memang seorang pemain yang gigih. Untuk mewujudkan cita-citanya sebagai pemain profesional, ia tak kenal lelah untuk terus berlatih dan berlatih. Sekaligus, basket tak pernah gagal membuatnya merasa excited.Maka, tak heran jika ia tak sabar untuk kembali dipersatukan dengan kawan-kawan Honda DBL All-Star 2019, di Surabaya pada 5 Januari 2020 nanti.
“Saya berlatih keras, sampai latihan privat agar bisa menguasai semua posisi di basket. Tujuan saya adalah bisa main di beberapa posisi. Tidak cuman posisi 5 saja,” ujar Julian. Well, jadi enggak sabar nih menonton aksi dari Julian Alexander. Kira-kira bakal berikat kejutan apalagi ya?(*)
