Salah satu hal yang membuat gelaran Honda DBL West Java Series 2019 sangat seru adalah permainan memukau dari SMAN 2 Bandung. Terlebih saat laga big four menghadapi SMA BPK Penabur Cirebon. Game ini berkesudahan dengan skor 99-95 untuk SMAN 2 Bandung.
Permainan impresif dari Smunda--julukan SMAN 2 Bandung--tak bisa dilepaskan dari peran sang kapten, Satrio Jamhur. Pemain yang berposisi sebagai guard itu memang bukan top score timnya. Namun kejeniusannya dalam mengisi ruang kosong dan menjaga kedalaman Smunda, menjadikannya berhasil meraih gelar Most Valuable Player (MVP) Honda DBL West Java Series 2019.
Satrio hampir saja menorehkan prestasi andai timnya tak kalah dari SMA Regina Pacis Bogor di partai final Honda DBL West Java Series 2019. Kegagalan itu selalu membekas di ingatannya.
"Sebenarnya sedih karena timku kalah waktu di final. Padahal tinggal selangkah lagi bisa menjadi champion. Tapi ini merupakan proses pembelajaran," cetusnya.
Momen lain yang berkesan baginya adalah laga melawan runner up musim lalu, SMA BPK Penabur Cirebon. Sebagai pengingat Satrio mengalami cedera angkle di kuarter ketiga. Demi bisa membawa timnya menang, ia rela menahan rasa sakit itu. Hasilnya, Satrio mampu memberi timnya kemenangan manis dengan skor ketat 99-95.
"Pertandingan ini sangat menguras tenaga dan mental. Skor yang tercipta pun hampir 100 poin. Terlebih aku cedera angkle dan bisa menang. Itu sangat berkesan untukku," terangnya.
Satrio tak bisa lagi membela Smunda di kancah Honda DBL tahun ini. Sebab ia sudah melebihi batas usia yang ditentukan, yakni 17 tahun. Namun ia berjanji akan terus mendukung tim kebanggannya itu.
"Buat teman-teman yang masih aktif bermain, ayo latihan lebih giat lagi. Jika ada yang kurang, ayo tambah porsi latihannya. Ketika kalian melakukan semua itu, bukan tidak mungkin Smunda bisa juara di tahun ini," tuturnya.(*)
