Ikut kompetisi basket Honda DBL pernah menjadi hal yang paling didambakan oleh Alexandro Manuel. Nasib baik seolah begitu menyayanginya. Siswa yang baru lulus dari SMAN 4 Yogyakarta itu berkesempatan ikut dua musim berturut-turut
Semua berawal ketika Alex masih menjadi siswa baru di Patbhe-sebutan SMAN 4 Jogjakarta. Kecintaannya pada basket membuat pemain berposisi guard itu mendaftar di ekstrakurikuler basket. Sangat disayangkan, aturan tim tidak membolehkan siswa kelas X masuk menjadi skuad Honda DBL.
"Saya hanya bisa menonton kakak kelas main. Di situ saya lihat mereka main sangat semangat. Team work-nya pun bagus, dan mainnya all out," kenang pebasket kelahiran Kabupaten Labuhanbatu tersebut.
Alex pun termotivasi untuk bisa merasakan pengalaman yang sama. Ia bertekad agar terpilih masuk tim tahun depannya. Tepatnya pada musim 2018.
"Kebetulan sekolah saya punya kelas khusus olahraga. Kebanyakan yang ikut Honda DBL itu dari sana. Saya termasuk anak kelas khusus olahraga,” ucap Alex.
Akan tetapi hal itu tidak menjadi garansi. Walau diuntungkan dengan statusnya, tetap ada seleksi pemilihan pemain terbaik. Alex menjadi salah satunya.
"Rasanya senang dan bangga, soalnya sudah rajin latihan juga. Selama persiapan tidak mengalami kesulitan. Cuma kami lebih bangun chemistry dalam tim," kata pemain yang mengidolakan Abraham Damar Grahita itu.
Grogi jelas dirasakan Alex sewaktu pertama kali turun ke lapangan. Ia tidak meyangka euforia pertandingan akan seheboh itu. Belum lagi suporter dari sekolahnya yang datang khusus untuk menyemangati mereka.
Dia pun jadi lebih semangat untuk melakukan pembuktian diri. Bonusnya Alex terpilih menjadi top 50 campers Honda DBL Camp 2019. Itu sudah jadi pengalaman yang tentu tak akan dilupakannya.
Hanya saja ia belum pernah benar-benar puas dengan performanya. Sampai lulus Alex belum bisa mengantar sekolahnya menjadi juara DBL. Tahun lalu mereka terhenti di babak big eight.
Kecewa sudah pasti, namun, Alex percaya angkatan di bawahnya akan bisa memenuhi target itu.(*)
