Kesuksesan sebuah tim tidak terlepas dari perjuangan gigih para pemain. Pelatih, selain sebagai peracik strategi, juga berperan sebagai orang tua pemain ketika di lapangan. Mereka juga berperan layaknya seorang guru di sekolah.
Itulah yang ditunjukkan oleh Hengky, pelatih SMA BPK Penabur Cirebon. Pelatih 45 tahun itu memang memposisikan diri sebagai pelatih juga ayah di timnya. Salah satu contohnya adalah ketika banyaknya pertanyaan mengenai musim baru Honda DBL 2020. Topik itu juga merebak di internal Penabur.
Tak sedikit para pemain besutan Hengky ini menanyakan hal itu. Sebab, jika ditanya soal antusias, para pemain Penabur sangat membara. "Anak-anak selalu antusias. Sampai sempat down karena pandemi ini," terangnya.
Baginya, semua orang harus bisa tetap tenang dalam menyikapi kondisi ini. Dia pun menjadi sosok ayah yang bisa memberikan masukan pada pemainnya.
"Pastinya saya terus memberi pengertian ke mereka. Saat seperti ini pelatih harus bisa mengayomi seperti seorang ayah," bilangnya. Di samping itu, ia juga memacu pemainnya agar tetap berlatih. Supaya tidak kalah dengan keadaan.
Pemain SMA BPK Penabur Cirebon merayakan keberhasilan lolos ke fase berikutnya (source: DBL Indonesia)
Sampai sekarang Penabur memang belum memulai latihan di lapangan. Hanya saja, coach Hengky menggenjot anak didiknya untuk berlatih secara virtual. Seputar skill dan fisik individu pemain yang dilaporkan melalui video.
"Saya selalu kasih tugas ke mereka. Sesekali kami satu tim berlatih via Zoom bersama," ucapnya.
Pada perhelatan Honda DBL West Java Series tahun lalu, tim putri Penabur tampil luar biasa. Arsya Febriani dan kawan-kawan mampu menggondol trofi seri Jawa Barat.
Namun, sayangnya tim putra mereka gagal melangkah ke final usai dikandaskan SMAN 2 Bandung di perempat final melalui pertarungan sengit. Coach Hengky sendiri berharap keadaan segera membaik.
"Saya belum tahu kapan kami bisa kembali berlatih bersama di lapangan. Saya harap agar kondisi ini bisa cepat berubah. Segera normal kembali,” harapnya.(*)
