Tim “klasik” SMK Yadika 2 Jakarta menuai hasil kurang baik pada perhelatan Honda DBL DKI Jakarta Series musim lalu. Pelatih kepala Bewusstsein, Iskak Sutiyadi mencatat beberapa hal yang perlu dievaluasi dari capaian itu.
Di antaranya adalah soal mental dan kerja sama tim. "Saya rasa masa transisi pemain membuat anak-anak tidak siap musim kemarin," katanya.
Pelatih 40 tahun itu menambahkan, timnya perlu berbenah soal kepercayaan antar pemain. "Ada evaluasi soal mental bertanding dan teamwork yang harus ditingkatkan," ujarnya.
Karena itu tim yang bermarkas di daerah Tanjung Duren tersebut sudah mulai melakukan latihan di era normal baru ini. Coach Iskak pun langsung memberikan materi banyak soal fundamental dan pattern.
"Sejak PSBB di Jakarta dilonggarkan, kami sudah mulai berlatih full satu tim putra dan putri," ucap coach Iskak.
Pemegang gelar ratu Honda DBL DKI Jakarta Series-West Region 2018 itu gagal mencapai fase Championship Series tahun lalu. Padahal, satu tahun sebelumnya, tim putri Bewusstsein berhasil membuat sengatan mematikan.
Mereka mengejutkan publik dengan mengalahkan SMAN 3 Jakarta pada play off Grup B Honda DBL DKI Jakarta Championhsip Series 2018. Tentu, hal itu menjadi pukulan besar bagi coach Iskak dan tim.
Menurunnya pencapaian srikandi Bewusstsein juga menjadi pecutan bagi coach Iskak agar tampil gahar di musim berikutnya. Skuad Bewusstsein tidak sabar untuk menjadi come back stronger di Honda DBL Seri Ibu Kota.
"Kalau ditanya, tentu anak-anak sangat antusias sekali," tandasnya. Buatnya, perhelatan Honda DBL menambah rasa tanggung jawab soal persiapan untuk bertanding kepada para pemainnya.
"Kami belajar banyak dari Honda DBL. Bagaimana membuat pemain memiliki rasa kerja keras dan fair play ketika di lapangan," bilangnya.
Meski Honda DBL masih tertunda, coach Iskak ingin timnya bisa lebih baik lagi dari musim sebelumnya. "Kami menginginkan hasil yang maksimal," tegasnya. (*)
