SMA Petra 5 Surabaya mengusung misi besar pada Honda DBL 2021 East Java Series. Tim besutan Fandi Haliem itu bertekad memperbaiki catatan yang mereka torehkan diedisi sebelumnya. Kala itu Petra 5 gagal melangkahkan kaki ke babak playoff. Mereka terhenti di babak penyisihan grup.
Kali ini coach Fandi tak ingin hal itu berulang. Petra 5 berniat melibas musuh mereka hari ini, yaitu MAN 2 Malang. Apalagi musim ini spesial. Digelar dengan sistem knock out. Pelatih 38 tahun itu berjanji bakal tampil on fire sejak kuarter pertama.
"Besok (hari ini, Red) bakal habis-habisan," tegas coach Fandi.
Demi memuluskan misi itu, Petra 5 memilih mengisi sebagian besar timnya dengan alumni. Pilihan ini dirasa paling tepat mengingat mepetnya waktu persiapan. Setidaknya jam terbang para alumni di panggung Honda DBL bisa diandalkan.
"Fokus saya ada pada defense. Secara materi pemain, kami kalah size dibanding MAN 2. Makanya Petra 5 bakal andalkan kecepatan," ungkap coach yang sudah menangani Petra 5 sejak 2015 ini.
Harus diakui postur para pemain Magma -sebutan MAN 2 Malang- bakal jadi tantangan sendiri bagi Petra 5. Magma punya bigman bernama Mochamad Alif Raizza Rachman yang memiliki tinggi 184 cm. Belum lagi pemain lainnya yang rata-rata bertinggi badan 180 cm.
Sedangkan Petra 5 cuma punya Clemment Marvello Fedihartono sebagai bigman dengan tinggi 185 cm. Sisanya punya tinggi rata-rata 170 cm. Oleh karena itu, Petra 5 cukup was-was terhadap lawannya.
Wajar jika Petra 5 berpikir bakal menghadapi lawan yang tangguh dalam laga perdana ini. Pasalnya Magma juga bukan tim sembarangan. Mereka punya track record cukup baik.
Pada DBL 2019 silam, Magma sempat bersaing sengit dengan SMA Santo Albertus Malang di babak playoffs Honda DBL 2019 East Java Series South Region. Meski akhirnya harus mengakui Dempo-sebutan SMA Santo Albertus Malang-tampil lebih superior.(*)
