Laga perdana Honda DBL 2021 East Java Series bikin SMAN 1 Pacet Mojokerto keder. Belum apa-apa mereka harus bertatap muka dengan tim kuat, yakni SMA Frateran Surabaya di Gelora Pancasila, hari ini (9/11),
Risau tidak bisa dimungkiri. Terlebih tahun ini Smansa memboyong pemain baru yang belum punya pengalaman di ajang Honda DBL. Jelas ini jadi kekhawatiran coach Andrea Tedy Kristanto.
"Yang bisa saya lakukan adalah penguatan mental pemain agar tidak takut kalah. Sehingga mereka tidak takut bertanding," ucap coach Andre.
Persiapan Smansa diakui tidak bisa maksimal. Mepetnya waktu jadi kendala utama bagi para srikandi Smansa. Makanya selama masa persiapan coach Andre selalu memberi motivasi agar timnya semangat untuk Honda DBL.
"Secara skill individu kami tidak akan punya peluang kalau melawan Frateran. Tapi yang selalu saya tekankan ialah kekompakan tim bakal jadi kunci untuk mengambil kemenangan," kata coach 30 tahun itu.
Tetapi Frateran tidak akan membiarkan itu terjadi. Tim asuhan Yunita Sugianto ini memastikan bakal memberi perlawanan sengit bagi Smansa. Walau sama-sama buta akan kekuatan lawan, namun, Frateran optimistis bakal mencuri kemenangan di laga perdana ini.
"Antisipasi harus dimulai dari start. Saya berharap anak-anak sudah siap sejak kuarter pertama. Saya selalu wanti-wanti bahwa mentalnya sudah harus siap. Yang penting percaya diri dulu saja," kata coach Yunita.
Tahun ini Frateran bertekad memperbaiki catatan prestasi yang ditorehkan sebelumnya. Pada Honda DBL 2019 lalu Frateran terpaksa puas hanya sampai di babak semifinal. Saat ini mereka ingin menembus babak final, bahkan menyabet gelar sebagai champion.
"Kalau set goal harus setinggi mungkin. Goal utama kami bisa juara. Tapi kalau terpleset ya minimal di empat besar," tutur coach 34 tahun ini.
Frateran memastikan telah siap menggempur pertahanan lawan. Walau secara materi pemain tidak lagi sama dengan skuad 2019, namun Yunita percaya timnya bisa menang cukup mudah hari ini. (tya)
