Duel sengit juga akan tersaji pada laga yang mempertemukan tim putra SMAN 16 Surabaya dan SMAN 15 Surabaya sore ini. Sixteen, sebutan SMAN 16 Surabaya, punya modal berharga di game ini. Mereka mengalahkan tim kuat SMA Nation Star Academy Surabaya di laga perdana.
Wafdan Abdus Somad, salah satu pemain Sixteen, tak ingin kejadian saat melawan NSA terulang lagi. Sebagai informasi, Sixteen harus bersusah payah untuk meraih kemenangan atas NSA. Bahkan, mereka sempat kewalahan di dua kuarter awal.
“Kami tetap bermain dengan gaya bermain seperti biasanya. Yang pasti tidak boleh ada lagi defense yang kendor seperti game kemarin dan tetap waspada dengan serangan lawan,” ungkap alumni SMPN 17 Surabaya itu.
Menghadapi Libels -julukan tim SMAN 15 Surabaya-, Wafdan dan rekan setimnya mengaku sama sekali tak gentar. Sebab, sejumlah persiapan telah ia lakukan bersama sang pelatih di jeda waktu lalu. “Kami sudah memperbaiki defense dan kekurangan kami dalam offense kemarin. Dan kami tetap all out demi kemenangan,” jelas pemain bernomor punggung 20 itu.
Menyadari laga kedua melawan Sixteen adalah big match, pelatih Libels, julukan SMAN 15 Surabaya, Marcel Rio Galang, ingin anak asuhnya lebih fokus dan serius di game ini. Sebab, ia menilai tim Libels sempat hilang fokus.
“Anak-anak sempat jemawa di pertandingan sebelumnya. Konsekuensinya, mereka tampil buruk di kuarter dua. Karena hal itu saya menegaskan siapapun lawannya tim Libels harus fokus dan tak boleh meremehkan,” tutur coach Marcel.
Selain itu, Coach Marcel juga sudah mewanti-wanti pada anak didiknya agar terus memperkuat komunikasi selama jalannya pertandingan. “Untuk defense yang penting harus komunikasi lancar. Begitu pula dengan offense. Jika komunikasi anak-anak lancar, maka semua plan akan berjalan,” tambahnya.(air)
.jpg)
