Ambisi besar diusung SMAN 8 Jogjakarta (Delayota) dilaga 16 besar Honda DBL 2021 DI Jogjakarta Series. Setelah melalui pertandingan pertamanya dengan hasil mengesankan, Delayota kini mendapat tantangan serius dari SMAN 1 Jogjakarta (Teladan).
Sadar tim yang dihadapi kali ini cukup berat, Denisa Rahman, pelatih Delayota, banyak melakukan evaluasi dari game sebelumnya. Terlebih, ia cemas jika permainan anak didiknya bakal kembali mengulang kesalahan di game sebelumnya.
“Permainan mereka sempat menurun di game pertama. Hal itu dikarenakan kondisi fisik pemain yang belum siap. Sehingga itu mempengaruhi kualitas bermain anak-anak,” paparnya.
Demi menghindari kesalahan yang sama, coach Denisa sudah membenahi sejumlah titik lemah timnya. “Lawan selanjutnya pasti akan lebih bagus dan siap. Karena mereka mempunyai waktu yang lebih untuk mempersiapkan game. Jadi saya ingin anak-anak punya ketenangan saat bermain dan finishing yang maksimal,” ungkap coach Denisa.
Di sisi lain, laga ini jadi ajang balas dendam bagi Teladan. Pasalnya, musim lalu mereka tersingkir di 16 besar. Tentu itu bukanlah raihan yang menggembirakan bagi coach Agung Budi. Oleh karenanya, ia ingin memperbaiki catatan di Honda DBL 2021 seri Jogja ini.
Punya jeda waktu yang cukup lama menjelang game pertamanya, coach Agung telah menggelar berbagai macam persiapan, salah satunya dengan mengamati permainan Delayota bersama tim dan ofisial.
“Waktu streaming kemarin, sebenarnya saya serahkan pengamatan lawan ke alumni. Akan tetapi, anak-anak minta streaming bareng sambil memetakan kekuatan tim lawan. Lewat cara itu, kami sudah dapat kelemaha tim lawan,” tutur coach Agung.
Meski sudah mengantongi kelemahan Delayota, tapi coach Agung tak ingin timnya jumawa. Sebab, ia selalu menekankan untuk tetap menjunjung slogan Teladan.
“Intinya game ini kami akan mainkan slogan kami yakni, no mercy, no excuse, dan menjunjung tinggi sportifitas. Dan saya juga berharap anak-anak bisa berjuang sampai akhir pertandingan,” tambahnya.
Setelah melalui pertandingan pertamanya dengan hasil mengesankan, Delayota kini mendapat tantangan serius dari SMAN 1 Jogjakarta (Teladan).
Sadar tim yang dihadapi kali ini cukup berat, Denisa Rahman, pelatih Delayota, banyak melakukan evaluasi dari game sebelumnya. Terlebih, ia cemas jika permainan anak didiknya bakal kembali mengulang kesalahan di game sebelumnya.
“Permainan mereka sempat menurun di game pertama. Hal itu dikarenakan kondisi fisik pemain yang belum siap. Sehingga itu mempengaruhi kualitas bermain anak-anak,” paparnya.
Demi menghindari kesalahan yang sama, coach Denisa sudah membenahi sejumlah titik lemah timnya. “Lawan selanjutnya pasti akan lebih bagus dan siap. Karena mereka mempunyai waktu yang lebih untuk mempersiapkan game. Jadi saya ingin anak-anak punya ketenangan saat bermain dan finishing yang maksimal,” ungkap coach Denisa.
Disisi lain, laga ini jadi ajang balas dendam bagi Teladan. Pasalnya, musim lalu mereka tersingkir di 16 besar. Tentu itu bukanlah raihan yang menggembirakan bagi coach Agung Budi. Oleh karenanya, ia ingin memperbaiki catatan di Honda DBL 2021 seri Jogja ini.
Punya jeda waktu yang cukup lama menjelang game pertamanya, coach Agung telah menggelar berbagai macam persiapan, salah satunya dengan mengamati permainan Delayota bersama tim dan ofisial.
“Waktu streaming kemarin, sebenarnya saya serahkan pengamatan lawan ke alumni. Akan tetapi, anak-anak minta streaming bareng sambil memetakan kekuatan tim lawan. Lewat cara itu, kami sudah dapat kelemaha tim lawan,” tutur coach Agung.
Meski sudah mengantongi kelemahan Delayota, tapi coach Agung tak ingin timnya jumawa. Sebab, ia selalu menekankan untuk tetap menjunjung slogan Teladan.
“Intinya game ini kami akan mainkan slogan kami yakni, no mercy, no excuse, dan menjunjung tinggi sportifitas. Dan saya juga berharap anak-anak bisa berjuang sampai akhir pertandingan,” tambahnya.(alr)
