BANDUNG - Tim putra SMAN 2 Bandung (Smunda) masih terlalu dominan bagi sang lawan, SMA 1 Bina Bakti Bandung (Binbak). Smunda berhasil mengalahkan Binbak dengan skor 43-35. Impian Binbak untuk bisa melanjutkan langkah ke babak yang lebih tinggi pun sirna. Mereka kandas di babak big eight.
Saat kuarter satu dimulai, kedua tim kompak memainkan permainan menyerang. Pertandingan ini berjalan sedikit keras namun kedua tim tetap menjunjung tinggi sportifitas. Sebagai bukti, baru beberapa menit berjalan, Daniel Fauzi sudah harus mendapatkan perawatan karena bertabrakan dengan pemain dari Binbak. Dan kuarter ini pun kedua tim masih memperoleh poin sama kuat 10-10.
Lanjut di kuarter dua, perubahan startegi diperlihatkan kedua tim. Smunda menerapkan strategi man to man full court sedangkan Binbak menerapkan strategi man to man half court. Justru penerapan strategi Binbak pada kuarter ini lebih efektif. Hingga akhirnya mereka berhasil mengambil alih kuarter ini dengan skor 21-18.
Di kuarter tiga Smunda yang sedang tertinggal berhasil menekan lebih dulu dan membuat shock therapy untuk para pemain lawan. Binbak yang awalnya unggul justru berbalik tertinggal. Smunda berhasil membuat 17 poin pada kuarter ini.
Kondisi tertinggal sembiln poin, Binbak berusaha terus menekan. Namun usaha Binbak selalu gagal karena intercept yang sangat baik dari pertahanan Smunda. Akhirnya pertandingan pun dimenangkan oleh Smunda dengan margin 8 poin.
Coach Yudhistira Suparman mengapresiasi anak asuhnya. Menurut dia, walaupun ada beberapa kendala namun anak-anak Smunda tetap bisa memenangkan permainan.
"Bersyukur, walaupun ada beberapa kendala di kuarter satu dan dua, juga adanya yang cedera, kami bisa berbalik di dua kuarter akhir. Memanfaatkan pemain lawan yang baru masuk, kami coba tekan di sektor situ dan akhirnya membuahkan hasil," katanya.
Smunda pun lolos ke babak fantastic four dan akan melawan SMA Santo Aloysius SA yang sudah menunggu lebih dulu.
Hasil lengkap statistik dan profil pemain pada pertandingan ini, klik di sini.
