"Banyak jalan menuju roma"
Pepatah itu begitu familiar di telinga kita, bukan? Pepatah itu juga menggambarkan situasi di DBL Camp.
Sejak digelar pada 2008 lalu, DBL Indonesia menyaring ratusan student athlete terbaik dari seluruh kota-kota di Indonesia menjadi 12 pemain untuk dinobatkan menjadi DBL Indonesia All-Star lewat DBL Camp.
Di DBL Camp, seluruh campers (sebutan peserta) harus menjalani rangkaian latihan dan tes demi bisa mendapatkan titel bergengsi itu. Persaingan sengit harus mereka lewati. Tidak sedikit pula yang tersisih dari persaingan.
Setidaknya, ada tiga tahapan yang harus mereka lalui sebelum menjadi All-Star. Ada persaingan menuju Top 50 Campers, kemudian dikerucutkan menjadi Top 24 Campers, dan disaring kembali menjadi DBL Indonesia All-Star.
Nah, pemain yang tidak lolos ke Top 50 dan Top 24 Campers itu dinamakan unselected players. Namun, bukan artinya para unselected players gugur begitu saja dan tidak punya kesempatan menjadi All-Star.
Unselected players ini masih punya kesempatan untuk menjadi All-Star lewat Wild Card. Beberapa student athlete mungkin sudah familiar dengan Wild Card. Sebagian lainnya, mungkin masih bertanya-tanya, apa itu Wild Card?
Baca juga: Kenapa DBL Camp dan DBL Fest Digelar di Jakarta?
Pengertian Wild Card di DBL Camp
Wild Card adalah kesempatan kedua dalam mengejar titel DBL Indonesia All-Star untuk para unselected players di DBL Camp. Meskipun harus tersisih di persaingan Top 50 dan Top 24 Campers, para unselected players masih punya harapan menjadi All-Star lewat menu latihan terpisah.
Berkaca dari DBL Camp tahun-tahun sebelumnya, pelatih akan memberikan menu latihan berbeda untuk para unselected players setelah mereka tersisih. Hal ini guna memudahkan pelatih untuk memutuskan siapa pemain yang layak mendapatkan Wild Card.
Di tahun-tahun sebelumnya, pelatih hanya menyediakan 2 (dua) slot Wild Card. Baru di tahun 2022, pelatih membuka peluang lebih besar dengan menambah penerima posisi Wild Card menjadi 4 (empat) slot untuk masing-masing campers putra dan putri.
Biasanya, penobatan Wild Card dilakukan setelah Top 24 Campers terpilih. Setelah terpilih menjadi penerima Wild Card, mereka akan kembali bersaing dengan Top 24 Campers untuk memperebutkan All-Star. Para penerima Wild Card ini umum disebut sebagai Top 28 Campers.
Pelatih dari World Basketball Academy (WBA), Shane Froling mengatakan hal terpenting yang dibutuhkan saat bermain basket adalah kerja keras dan keinginan untuk terus berkembang. Oleh karena itu, pelatih mengapresiasi hal tersebut dengan memberlakukan Wild Card.
"Harus saya akui jika unselected players juga punya kesempatan yang sama untuk menjadi All-Star. Mereka bisa mengejar itu jika mau mengembangkan skill di DBL Camp," katanya.
Baca juga: Daftar Campers yang 3 Kali Ikut DBL Camp
Penerima Wild Card yang Berhasil Menjadi DBL Indonesia All-Star
Wild Card adalah kesempatan kedua bagi para unselected players di DBL Camp. Tidak sedikit dari mereka yang berhasil menerima Wild Card kemudian terpilih menjadi bagian DBL Indonesia All-Star.
Beberapa campers penerima Wild Card yang berhasil menjadi All-Star di antaranya:
1. Ida Bagus Ananta Wisnu Putra. Alumnus SMAN 2 Denpasar sekaligus campers di DBL Camp ini berhasil menjadi DBL Indonesia All-Star 2016 lewat Wild Card. Kariernya di basket pun kian bersinar. Ia kini bermain di RANS Simba Bogor dan pernah menjadi bagian Indonesia Patriots.
2. Millania Angela. Alumnus SMA Immanuel Pontianak ini berhasil menjadi DBL Indonesia All-Star 2015 lewat Wild Card. Ia kini menjabat sebagai kepala pelatih di tim putri UPH College Tangerang.
3. Jordan Mintarza. Pemain asal SMA St. Louis 1 Surabaya yang berhasil berangkat ke Amerika Serikat lewat jalur Wild Card. Ia menjadi satu-satunya peraih Wild Card yang tembus DBL Indonesia All-Star 2022 lalu.
Baca juga: 6 Campers Ini Ikuti Jejak Kakaknya Lolos ke DBL Camp!
DBL Camp akan menjadi ladang kesempatan bagi para campers untuk mengejar gelar DBL Indonesia All-Star. Jangan pantang menyerah dan kerahkan semua kemampuanmu, ya, campers!
