SURABAYA - Wajahnya tampak kaget ketika mendengar namanya disebut sebagai peraih most valuable player (MPV) basket putri Honda DBL East Java Series 2019-North Region. Dialah Mellisa Erika. Forward sekaligus kapten SMA Gloria 1 Surabaya.
Ketika ditemui tim DBL.id usai menerima penghargaan MVP. Mellisa masih tampak takjub. Saking keget dan senangnya, kata-kata masih sulit keluar dari mulutnya. "Seneng banget, gak nyangka," ujarnya.
Mellisa sempat mengira gelar MVP akan jatuh ke pemain lainnya. Sebab, menurut dia banyak pemain putri lainnya yang juga bermain sangat bagus di Honda DBL musim ini.
"Kaget banget! Nggak pernah nyangka kalau aku bisa dapat penghargaan ini. Sebab menurutku masih banyak yang lebih bagus mainnya," kata Mellisa.
Di sela-sela menerima ucapan selamat dari sejumlah temannya, Mellisa menyempatkan cerita soal pengalamannya dengan dunia basket. Dia mengaku bermain basket sejak bangku sekolah dasar (SD).
Ketertarikannya dengan basket berawal dari melihat Cece (baca: Kakak perempuannya). "Cece yang awalnya main basket, Hingga akhirnya aku diajak bermain bersama," jelasnya.
Sebenarnya Mellisa diajak bermain basket oleh Cecenya tak sengaja. "Jadi dulu itu waktu pertandingan timnya cece kurang pemain. Akhirnya aku diajak pelatihnya untuk ikut main," ungkapnya.
Mellisa Erika terus menekuni hobinya tersebut sampai akhirnya menginjak bangku SMA. Orang tuanya menuntun Mellisa untuk masuk ke SMA Gloria 1 Surabaya. "Awalnya aku nggak tau akan dapet tim seperti apa di sekolah ini. Tapi akhirnya sangat cocok sama teman-teman disini," katanya.
Ia sangat yakin bahwa chemistry bermain bisa dibangun lewat kedekatan antar pemainnya. "Jadi aku bisa meraih seperti ini juga karena teman-teman. Karena chemistry yang sudah terbangun itu. Terimakasih buat teman-teman," ucap Mellisa.
Tak lupa ia juga mengucapkan terima kasih pada coach Dessandrew Pudyo, pelatih SMA Gloria 1 Surabaya. Karena selain memperoleh MVP, Mellisa Erika juga berhasil mengantarkan timnya memperoleh gelar juara musim ini.
"Dapat penghargaan seperti ini tanggung jawabnya lebih besar. Terutama soal pendidikan yang pastinya masih yang utama. Karena aku masih belum tahu mau basket sampai kapan," tutup Mellisa.
