ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Leni Agus (jersey nomor 13) saat berfoto bersama pelatih perempuan lainnya di Kopi Good Day DBL Festival 2025

Leni Agus Priyati terpilih mengikuti Kopi Good Day DBL Camp 2025. Pelatih SMA Fransiskus Bandar Lampung tersebut siap menjadi salah satu coach yang akan menerima banyak pelajaran berharga di pemusatan latihan basket pelajar terbesar di Indonesia itu. Namun, ternyata ini bukan pertama kali Leni bertarung di DBL Camp.

Leni telah tiga kali mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu di DBL Camp. Pertama, pada 2009, yang kedua 2017, dan yang ketiga adalah musim ini. "Alhamdulillah diberi kesempatan untuk merasakan DBL Camp kembali, keberangkatan tadi juga lancar. Semoga bisa membawa pulang banyak ilmu untuk diterapkan di daerah saya," kata Leni, saat tiba di Jakarta, pada Senin, 28 April 2025. 

Keberangkatannya di DBL Camp musim ini juga begitu istimewa. Leni tak sendirian. Ia ditemani sang putri, Siti Nilan Maharani Ayu Nur Rizki, yang sukses meraih gelar MVP DBL Lampung. Apalagi, Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 Lampung menjadi tahun debut Siti Nilan. "Tiga kali DBL Camp selalu dipenuhi cerita spesial, tahun ini putri saya MVP dan DBL Camp bersama," terang Leni. 

Kalau musim ini Leni ditemani buah hatinya, berbeda dengan dua DBL Camp yang pernah ia lakoni sebelumnya. Pada 2009 misalnya, Leni baru saja mengenal liga basket DBL. Saat itu, ia mendampingi SMAN 1 Metro, Lampung. 

Meskipun baru mengenal liga DBL, Leni termasuk dalam pelatih yang berhasil mencuri perhatian. Hal itu yang membuat Leni berhasil masuk jajaran pelatih yang berhak mengikuti DBL Camp. Sedihnya, saat itu ia harus meninggalkan Siti Nilan yang baru berusia beberapa bulan. 

"Saya ingat, jadi Rani (panggilan Siti Nilan) itu lahir 28 November 2008, nah saya DBL Camp 2009, waktu dikabari kalau DBL Camp di Surabaya, jauh sekali rasanya ya di Surabaya. Waktu itu saya sempat putus ASI sebentar," terang Leni. 

Pertama kali mengikuti DBL Camp di 2009 itu hanya satu yang dipikirkan Leni. Yakni belajar banya untuk ia ajarkan kembali di daerahnya. Terlebih, SMAN 1 Metro, Lampung saat itu termasuk sekolah yang ingin berkembang pesat di DBL Lampung. 

"Tapi nggak berselang lama saya di sana, di 2010 saya pindah ke SMA Fransisku Bandar Lampung. Karena setelah menikah di 2007, saya stay di Bandar Lampung. Jadi untuk pulang-pergi ke Metro itu cukup melelahkan. Akhirnya, ya mau nggak mau saya harus lepaskan," tuturnya. 

Baca Juga: Ada Apa di Hari Pertama Kopi Good Day DBL Camp 2025?

Di DBL Camp 2017, Leni sudah mendampingi SMA Fransiskus Bandar Lampung. Persaingan di DBL Lampung semakin terasa saat itu. Banyak sekolah baru bermunculan. Pun kekuatan baru yang wajib diwaspadai. Saat itu, SMA Fransiskus Bandar Lampung tidak juara. Langkahnya terhenti di Big Eight. 

"Nah, di 2018 itu, anak didik saya yang putra jadi finalis. Tapi entah ada dampaknya dari DBL Camp ini, yang jelas banyak pelajaran baru lagi yang memang saya terima," kata Leni. 

Lebih dari 16 tahun Leni melatih basket. Di SMA Fransiskus Lampung saja terhitung 15 tahun. Fakta menariknya, menjadi pelatih bukanlah impian awal Leni. Ia dulu bercita-cita sebagai Polwan. Setelah lulus SMA pada 2005, Leni mengikuti tes beberapa kali. Bahkan sempat masuk 30 besar dari ratusan orang yang mendaftar. "Waktu itu orang tua saya sudah bangga sekali, tapi akhirnya saya nggak lolos," ceritanya. 

Setelah memutuskan untuk berhenti berjuang menjadi Polwan, Leni akhirnya melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Langkah besar yang harus diambil keluarganya. Pasalnya, saat itu kuliah adalah sesuatu yang sulit dicapai untuk keluarga kelas menengah. "Akhirnya dijualin satu petak sawah sama ayah, nah saya selanjutnya harus berjuang untuk bayar kebutuhan kuliah lainnya, dari situlah saya melatih," kata Leni. 

Sepanjang melatih tim sekolah untuk DBL, Leni melihat banyak impian anak muda Indonesia mimpi besar digantungkan. "Saya berharapnya, DBL bisa terus menjadi harapan bagi pelajar dan pelatih-pelatih di luar sana," tandasnya.

Baca Juga: Back to Back DBL Camp, Adhilman Raditu Malah Incar Apparel AZA Wear

Oh iya, Kopi Good Day DBL Camp 2025 bergulir mulai 29 April sampai 4 Mei di Jakarta. Buat kalian nih yang mau melihat keseruan DBL Camp bisa banget langsung datang ke GOR Soemantri Brodjonegoro.

Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 digelar di 31 kota dan 23 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2024-2025. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day.

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY