Tim basket putra dan putri Siodarjo berhasil finis di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 dengan membawa medali perunggu. Salah satu atlet yang turut menyukseskan medali ini adalah Muhammad Rizky.
Meskipun bertanding dengan status rookie, pemain dari SMAN 2 Sidoarjo itu berhasil tampil apik ketika membela timnya. Kiky, sapaan akrabnya, mengaku jika performanya ini berasal dari latihan rutinnya di DBL Academy.
Yap, Kiky adalah salah satu murid di DBL Academy sejak ia duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar (SD). Ia juga merupakan salah satu pemain di Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java-North atau DBL Surabaya.
Baca juga: Apa Sih Perbedaan Sistem Gugur dan Sistem Setengah Kompetisi di DBL?
Di laga terakhirnya pada DBL Surabaya, Kiky berhasil menorehkan 25 poin dan terhitung cukup efisien. Di mana akurasinya mencapai 63 persen.
Pertama kali ia mencicipi basket, pemain kelas 10 (sekarang 11) itu mengaku sebenarnya sempat kesulitan beradaptasi dengan hal-hal di lapangan. Tetapi, latihan rutin yang ia lakukan sejak kelas 5 itu berhasil membuatnya berubah dengan cepat. Menguasai fundamental, bahkan hingga aspek lebih detail lainnya.
“Materi di DBL Academy yang paling berguna buatku itu form shooting, defense, dan detailingnya. Pokoknya kalau di DBL Academy fundamentalnya ditekankan banget, detail banget,” cetusnya.
Saat ia pertama kali bergabung dengan DBL Academy, Kiky memang mengaku lama untuk beradaptasi dengan bola basket. Ditambah bahwa ia dulunya adalah seorang atlet renang sejak kelas 2 SD.
Hanya saja, materi latihan yang selalu ia lakukan perlahan membuatnya lebih nyaman berdansa di lapangan. Bahkan, ia kini bagai tak terpisahkan dengan bola basket.
Baca juga: Daftar Kota Penyelenggaraan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026
“Menurutku, yang buat aku menonjol sekarang adalah fundamental. Itu juga yang pertama kali diajarin di DBL Academy, kalau fundamental sudah bagus, baru lanjut ke lathan tim,” paparnya.
Meskipun ia telah mendapat kenyamanan dengan latihan yang ia lakukan di DBL Academy, bukan artinya Kiky lepas dari tekanan. Terkadang, ia justru harus keluar dari zona nyamannya.
Termasuk mengikuti Porprov Jatim 2025 ini. Kiky mengatakan ia harus kerja ekstra untuk memanajemen waktu. Statusnya sebagai pelajar mewajibkannya bisa menyeimbangkan latihan dan belajar.
Tidak hanya itu, ia juga harus dihadapi dengan seleksi pemain untuk tim basket Sidoarjo yang bersamaan dengan jadwal ujian di sekolahnya. Di tengah tekanan ini, Kiky mengatakan ia teringat pesan dari salah satu pelatih DBL Academy, Erwin Triono.
Baca juga: Tim Basket Surabaya Sapu Bersih Porprov Jawa Timur 2025!
“Kata coach Erwin, kalau main basket itu harus benar sepenuh hati, harus senang, dan harus detail biar bagus gerakannya,” tuturnya. Dari pesan ini pula yang membuat Kiky bisa memudahkannya menjalankan seleksi untuk tim basket Sidoarjo sebelum Porprov dimulai.
Medali perunggu yang berhasil disabet oleh tim basket Sidoarjo sendiri jadi pembuktian untuk pemain dengan tinggi badan 180 ini. “Karena banyak pemain yang lebih bagus, jadi kesulitan keduaku sebenarnya adalah minute play,” tuturnya.
“Tapi, alhamdulillah, lama kelamaan minute play-ku bertambah karena sebagai pemain bench aku juga harus kontribusi untuk tim. Buat aku sekarang, aku happy sama basket. Kalau lagi sedih atau ada masalah, pasti perasaan itu hilang ketika main basket,” tutupnya. (*)