DBL Indonesia telah menginjak usia ke-21 tahun. Selama lebih dari dua dekade ini, DBL menjadi tempat untuk seluruh partisipannya bisa menciptakan peluang, membuka kesempatan, dan membentuk pintu baru ke jenjang yang lebih tinggi.

Namun, ternyata kehadiran DBL di Tanah Air memberikan makna yang berbeda untuk sebagain orang. Keira Ammabel Hadinoto adalah salah satunya. Alumnus dari SMAN 70 Jakarta itu menganggap DBL sebagai ajang untuk membuktikan diri, sekaligus mematahkan stigma.

Sejak ia mulai bermain basket dari bangku Sekolah Dasar (SD), tidak pernah sekalipun ia lepas dari suara sumbang mengenai tinggi badan. Bahkan, ia nyaris melepas mimpinya sebagai salah satu pemain yang masuk DBL Indonesia All-Star di tahun terakhirnya bermain di DBL.

Ya, pemain dengan tinggi badan 160cm itu sering kali merasa minder dan tidak percaya diri dengan tinggi badannya. Tetapi, selama tiga tahun bermain di DBL Jakarta, suara-suara itu perlahan mulai ia tepis. Stigma soal pemain basket harus memiliki tinggi badan yang semampai juga berhasil ia patahkan.

Baca juga: 21 Tahun DBL Indonesia: Let’s Get Loud

“Aku rasa, aku udah memberi inspirasi untuk basket Indonesia. Terutama di basket putri dan untuk pemain yang badannya gak setinggi Caitlyn Clark. Dengan exposure yang dikasih DBL, aku bisa membantu mereka yang insecure dengan tinggi badan,” ujar Keira.

Hal ini tidak datang begitu saja di benak Keira. Pemain berusia 18 tahun ini harus melewati rangkaian proses panjang untuk menganggap dirinya menjadi sumber inspirasi banyak orang. 

Tahun pertama Keira berlaga di DBL Jakarta, ia berhasil membawa SMAN 70 Jakarta menjadi juara dan terpilih sebagai salah satu pemain yang ikut DBL Camp 2022. Ia juga mendapat Wild Card DBL Camp 2022.

Di tahun berikutnya, Keira juga berhasil membawa basket sekolahnya juara lagi dan kembali tembus ke DBL Camp. Sayangnya, ia harus terhenti di babak Top 24 Campers.

Baca juga: Perjalanan 21 Tahun DBL Indonesia dan Suara Lantang yang Terus Menggema!

Kemudian, di tahun terakhirnya, Keira sekali lagi membuat sejarah. Ia membawa SMAN 70 Jakarta meraih gelar juara tiga kali beruntun (three peat) di Indonesia Arena, dan ia pun akhirnya terpilih menjadi DBL Indonesia All-Star 2024.

“Banyak banget orang tua yang ngasih tau anaknya, yang punya tinggi badan pendek, kalau nggak usah serius-serius basketnya. Nah, dengan kehadiran DBL ini aku bisa jadi inspirasi untuk anak-anaknya. DBL ngasih exposure ke aku buat itu,” tutur Keira.

Soal tinggi badan memang kerap menjadi momok untuk Keira. Namun, selama tiga tahun perjalanannya bersama DBL, Keira akhirnya bisa mengubah hal tersebut menjadi jalan untuk membuktikan diri, memberikan inspirasi, sekaligus mematahkan stigma untuk pemain-pemain basket yang memiliki tinggi badan sama sepertinya.

Baca juga: Wahyu Titis: 16 Tahun Berteriak Lantang Bersama DBL Indonesia!

“Aku yang mengidolakan pemain Jepang yang nggak tinggi-tinggi amat aja, malah semakin semangat. Gimana anak-anak ini, lho, kalau ngelihat aku. Ternyata memang ngaruh banget buat jadi inspirasi mereka, padahal aku bukan pemain basket yang wow. Tapi memang hal-hal kecil seperti itu yang berpengaruh buat mereka, yang mereka lihat bukan menang atau kalahnya, tapi ngelihat ke sosoknya,” tutupnya.

Ternyata, DBL bukan hanya sekadar menjadi tempat menyalurkan bakat untuk para atlet muda. Keira merasa bahwa DBL juga sekaligus menjadi pembuka jalan untuknya. Jalan menuju hal-hal baru, sekaligus jalan untuknya bisa membuktikan diri. 

Hal ini sejalan dengan tema “Let’s Get Loud” yang diusung oleh DBL Indonesia di tahun ke-21. Di usia yang masuk fase dewasa ini DBL Indonesia ingin melibatkan semakin banyak pihak. Bersama-sama berteriak lantang. Bersama-sama mengajak masyarakat untuk bergerak aktif lewat olahraga dan merasakan dampaknya. (*)

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Serupa ­­Tapi Tak Sama, Ini Beda Aturan Basket 3x3 dan 5v5
Catat! Ini Kota dan Tanggal Penyelenggaraan DBL 2025
DBL Bajak Sekolah Episode 6: Jofinka Pebasket Cantik Alumni SMAN 3 Jakarta
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa