Nama Luthfianes Gunawan bukan sosok yang asing di dunia basket nasional. Lebih dari satu dekade Coach Luthfi -sapaan akrabnya- mengabdi sebagai pemain basket profesional, sebelum akhirnya ia memutuskan untuk menekuni dunia kepelatihan.
Sudah tiga tahun, Coach Luthfi resmi menjadi kepala pelatih SMA Dian Harapan Jakarta (Zebaoth), salah satu tim unggulan di Honda DBL with Kopi Good Day 2025 West Jakarta.
Pengalaman 13 tahun di level tertinggi ia bawa penuh ke timnya sekarang. Prinsip sederhana selalu ia tekankan adalah bermain basket dengan benar dan simple.
“Kalau ada teman kosong, passing. Kalau ada jarak tembak, ya tembak. Kalau ada lawan di depan, defense. Simple saja. Basket itu tentang memasukkan bola dan bertahan,” tegasnya.
Filosofi ini menurutnya cukup untuk membentuk tim yang solid tanpa harus bermain terlalu rumit. Perjalanan Coach Luthfi sebagai pemain dimulai pada 2010 bersama Satya Wacana Salatiga di era NBL.
Lima tahun berseragam Satya Wacana, ia kemudian berlabuh ke Prawira Bandung selama empat tahun.
Setelah itu, sempat bermain satu tahun di Louvre Surabaya, sebelum akhirnya bergabung dengan Dewa United hingga 2023.
Total hampir 13 tahun ia habiskan di level profesional, termasuk pengalaman memperkuat Timnas Indonesia pada ajang SEABA 2015 di Singapura.
.jpg)
Potret Luthfianes Gunawan (jersei putih) saat membela Indonesia di SEABA 2015 (sumber: Instagram pribadi Luthfianes Gunawan)
Setelah gantung sepatu, Coach Luthfi rupanya masih tidak bisa jauh dari basket. Ia memulai karier baru di Dewa Academy sebagai pelatih kelompok umur sebelum menerima tawaran melatih di SMA Dian Harapan Jakarta.
Keputusan pensiun diambil bukan karena fisik yang tak lagi mendukung, melainkan karena ia ingin membangun karier jangka panjang di dunia kepelatihan.
“Tujuannya menjadi atlet itu apa sih, kalau nggak jadi pelatih? Jadi saya pilih berhenti lebih cepat, demi masa depan yang lebih panjang,” ujarnya.
Baca Juga: Raylly Pratama, Mantan Pemain Profesional yang Kini Pimpin Santo Yakobus
Bagi Coach Luthfi, basket bukan sekadar olahraga. Ia menyebut basket sebagai kendaraan yang membawanya pada banyak kesempatan, mulai dari beasiswa sekolah, relasi luas, hingga karier profesional.
“Kalau kita gunakan dengan baik, basket bisa membuka banyak pintu. Bahkan menentukan jalan hidup kita,” tambahnya.
Kini fokus utamanya adalah membawa SMA Dian Harapan berbicara banyak di DBL West Jakarta 2025.
Dengan materi skuad yang lebih komplet dibanding musim sebelumnya, Coach Luthfi yakin timnya bisa bersaing hingga final.
“Tahun ini formasi lebih bagus, kelas X dan XI sudah siap mental. Saya rasa final harusnya bisa kita kejar,” ucapnya optimistis.
Aksi tim putra SMA Dian Harapan Jakarta saat melantai di DBL West Jakarta 2025
Kalimat itu hadir setelah berhasil memenangkan laga perdana Honda DBL with Kopi Good Day 2025 West Jakarta kontra SMA Mahabodhi Vidya dengan skor 47-10.
Memang, perjalanan menuju final masih sangat panjang. Namun, Coach Luthfi yakin bisa menguasai bagan sebelah kanan dan melaju sampai ke partai final.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026 dan Azarine DBL Dance Competition 2025-2026.
Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day. (*)
Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Profil pelatih ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)
