ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Dari kiri Dita Pramesti ketika terpilih DBL Indonesia All-Star, I Ketut Gede Bayu Prayoga saat bertanding untuk DBL Indonesia All-Star 2024 di AS, Cokorda Rai Adi Pramartha di 1996 Shanghai 2nd ABC 22 & Under Championship for Men, dan I Wayan Suastika saat pertandingan SMAN 1 Gianyar di DBL Bali 2025

Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini terasa istimewa bagi anak basket Bali. Bukan hanya karena semangat Merah Putih yang menggelora. Tetapi juga bertepatan dengan berakhirnya ajang Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Bali, kompetisi basket pelajar terbesar di Tanah Air yang baru saja melahirkan juara baru.

Di tengah atmosfer kemerdekaan dan euforia DBL, para pemain, pelatih, hingga sosok legenda basket Bali menitipkan harapan besar untuk masa depan bola basket Indonesia.

I Ketut Gede Prayoga, pebasket SMAN 1 Denpasar yang dua kali berturut-turut terpilih sebagai DBL Indonesia All-Star (2024 dan 2025), menyampaikan asa agar Indonesia bisa semakin berprestasi di level dunia. Tutde -sapaan akrabnya- mengaku bangga, kini Tanah Air seringkali mengirimkan student-athlete untuk berkompetisi di level KU internasional.

Menurutnya, momen tersebut selaras dengan tagline HUT ke-80 Kemerdekaan RI, bersatu berdaulat, rakyat sejahtera, Indonesia maju, karena banyaknya pelajar memiliki pengalaman berkompetisi di level dunia. 

“Semoga basket Indonesia makin maju, makin sukses di kancah internasional. Bisa ikut beragam kompetisi level senior di pertandingan dunia,” ucapnya.

Senada, Dita Pramesti, alumni SMAN 1 Denpasar sekaligus DBL Indonesia All-Star 2018, menekankan bahwa kemerdekaan memiliki makna sportivitas dan persatuan. Dalam momen ini, Dita berharap warga, abas di seluruh Indonesia tak pantang menyerah mengejar prestasi. Khususnya basket Tanah Air. 

Baca Juga: Resman Juara DBL Bali 2025, Gagalkan Perburuan Three-peat Smansa

“Menjunjung tinggi sportivitas, respect satu sama lain, dan kompak, adalah merdeka yang sebenarnya buatku. Karena dengan sikap bijak seperti itu, kita sudah membantu sekitar menyalakan semangat persatuan," katanya. 

Tak hanya pemain, suara pelatih pun ikut mengalun di momenini. I Wayan Suastika, pelatih SMAN 1 Gianyar yang sejak 2014 konsisten membina generasi muda, melihat perkembangan basket Indonesia, khususnya Bali, kian merata.

“Sekarang tim-tim dari desa seperti kami sudah bagus pembinaannya. Saya harap ke depan lebih bagus lagi, agar semakin banyak pemain daerah masuk timnas. Kalau bisa, lebih banyak kejuaraan antar KU atau antar sekolah. Itu penting untuk membangun mental dan pengalaman,” ujarnya.

Cokorda Rai Adi Pramartha, legenda basket Bali sekaligus mantan pemain nasional, menilai perkembangan basket tak bisa dilepaskan dari ajang seperti DBL yang semakin meriah dari tahun ke tahun.

“Pertama saya mengucapkan selamat ulang tahun bangsa Indonesia yang ke-80. Dari sisi basket, saya melihat perkembangannya sangat maju sekali. Kompetisi pelajar makin banyak. DBL makin meriah, makin banyak orang yang datang, dan makin bervariasi, bukan hanya pencinta basket saja, tapi juga yang ingin mencari hiburan,” tandasnya.

Bagi para pemain basket Bali, momen 80 tahun Indonesia merdeka menjadi simbol bahwa perjalanan panjang bangsa ini harus diiringi pula dengan kemajuan olahraga. Basket bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga tentang membangun karakter, rasa bangga, serta membawa nama Indonesia ke panggung internasional. Kalau menurut kamu gimana? 

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY