ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Honda DBL 2019 DKI Jakarta Championship Series

Sempat Overtime, Kanisius Atasi Ketangguhan Cibun

DBL Indonesia - 22 October 2019
Forward Kanisius, Ryan Judistira Gani (bawa bola), saat laga sengit melawan SMA Cita Buana. Foto: Taufiq for DBL Indonesia

JAKARTA - SMA Kolese Kanisius sukses menangi laga krusial kontra SMA Cita Buana. Kanisius (julukan SMA Kolese Kanisius) dan Cibun (julukan SMA Cita Buana) harus menempuh babak overtime. Meski demikian, Kanisius akhirnya berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 54-49.

Kemenangan ini merupakan kemenangan kedua Kanisius di Grup A Honda DBL 2019 DKI Jakarta Championship Series. Di sisi lain, perjuangan Cibun di pertandingan ini patut diacungi jempol. Cibun tetap tampil all out hingga akhir pertandingan ini.

Kuarter pertama berlangsung ketat. Kedua tim seringkali berbalas poin. Cibun membuka keunggulan cepat melalui dua free throw guard Rafael Adwel. Tak lama kemudian, guard Kanisius, Nicolas Alexander menyamakan kedudukan melalui lay up.

Cibun kembali unggul melalui satu tembakan bebas center Azriel Ralie. Tqk lama berselang giliran free throw forward  Kanisius, Ryan Judistira Gani. Cibun berhasil unggul 5-3 atas Kanisius di akhir kuarter pertama.

Memasuki kuarter kedua, Azriel membuka poin bagi Cibun melalui under basket di paint area Kanisius. Runner-up South Region ini memulai kuarter kedua dengan agresif. Guard Rafael Adwel berhasil melesatkan dua tembakan three points dengan sempurna di kuarter ini. Tak hanya Rafael, sang center andalan, Azriel pun mampu mencetak satu kali three points pada kuarter kedua ini. Akhir paruh awal pertandingan menjadi milik Cibun dengan skor 22-18.

Selepas halftime, Cibun langsung cepat melancarkan offense. Azriel Ralie membuka poin pertama Cibun di paruh kedua pertandingan melalui under basket. Pemain nomor punggung 13 tersebut tampil cukup baik di kuarter ini. Total lima poin tambahan Cibun di kuarter ketiga datang dari Azriel.

Sedangkan Kanisius mampu memperkecil ketertinggalan mereka menjadi tiga poin usai medium shot forward Ryan Judistira Gani dilesatkan dengan baik. Cibun tetap unggul di akhir kuarter ketiga dengan skor tipis 27-24.

Kuarter terakhir pertandingan menjadi kuarter terpanas sepanjang laga. Kanisius memulai kuarter empat dengan melancarkan offense yang cepat. Guard Kanisius, Izaak Darmawan, mampu mengikis ketertinggalan timnya menjadi satu poin. Namun tak lama setelah itu, Cibun membalas melalui lay up Rafael. Cibun kembali unggul tiga poin atas Kanisius.

Kanisius akhirnya mampu menyamakan kedudukan melalui Gani. Namun Cibun langsung membalas dengan three points Rafael Adwel. Guard Kanisius, Albert Fo, mampu memperkecil ketertinggalan menjadi satu poin. Kanisius akhirnya berhasil mencuri keunggulan. Melalui guard-nya Alexander Jason yang menyumbangkan empat poin, membawa Kanisius unggul lima poin atas Cibun, saat laga hanya menyisakan satu menit.

Azriel Ralie kembali menciptakan three points yang membuat keunggulan Kanisius terkikis menjadi dua poin. Tak lama kemudian, Azriel kembali membuat timnya unggul setelah dia memanfaatkan kesempatan two points and one dengan sempurna. Cibun unggul 41-40 ketika waktu hanya tersisa delapan belas detik.

Kanisius kembali unggul setelah guard mereka, Izaak Darmawan, menciptakan three points. Cibun tak lama kemudian menyamakan kedudukan menjadi 43-43. Cibun paksa Kanisius memainkan babak Overtime.

Di awal babak overtime, Azriel membawa Cibun unggul dua poin melalui under basket-nya, namun laga tetap tertahan imbang. Pasalnya setiap Cibun menciptakan poin, Kanisius selalu membalasnya. Kanisius sempat unggul satu poin atas Cibun melalui guard Izaak.

Kanisius akhirnya mampu unggul empat poin usai guard Kanisius, Alexander Jason, melesatkan three points dengan sempurna. Kanisius unggul 53-49 ketika waktu tersisa sepuluh detik. Pemain nomor punggung 2 tersebut kembali menyumbang satu poin melalui garis free throw. Poin tersebut menjadi pengunci kemenangan Kanisius di pertandingan sengit ini.

Pelatih Kanisius, Rizky Djauhariansyah mengungkapkan bahwa kemenangan Kanisius ini merupakan hasil dari keberhasilan para pemainnya dalam membangun mental mereka. Dia juga menyebutkan bahwa guard Kanisius, Albert Fo, merupakan game changer di pertandingan kali ini.

“Beda jauh beda tipis ini semua balik lagi, skill udah bukan yang utama. Ini semua tentang mental. Pemain kita sempat ngedown untuk ngedrive ke dalem karena gugup ada Azriel, tapi akhirnya setelah Albert berani ngedrive, pemain kita ikutan berani. Game changer-nya itu Albert,” ujarnya.()

Statistik dan profil tim laga ini dapat kamu baca di sini

Baca juga berita-berita menarik di mainmain.id

 

 

 

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY