Sebagian besar student athlete biasanya merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap basket. Namun, Rifqi Fahmi Fauzi, pemain SMAN 20 Surabaya (Twenty), justru merasakan pengalaman yang berkebalikan.
Fauzi, begitu ia disapa, perlu menempuh perjalanan panjang hingga akhirnya menaruh hati pada olahraga satu ini. Tak banyak yang tahu, ia ternyata sempat menjajal beberapa cabor lainnya.
”Dulunya, saya itu pindah-pindah gitu, dari main bola, futsal, ke pencak silat, barulah habis gitu ketemu basket di kelas delapan,” buka Fauzi.
Ia menuturkan bahwa ketertarikannya terhadap olahraga kulit bundar dan bela diri itu bermula secara tidak sengaja. Masih terekam jelas di ingatannya, Fauzi saat itu baru menduduki bangku sekolah dasar.
“Aku tuh nyoba main sepak bola lapangan besar itu dari kelas lima SD. Terus habis gitu nginjak SMP kayak merasa bosen gitu karena latihannya panas-panas. Akhirnya, pindah ke futsal, tapi ternyata belum rezeki,” kenang pemain kelahiran 2008.
”Di rumah, saya juga ngisi kekosongan biasanya ikut pencak silat, makanya saya ikut event pencak silat juga. Eh, ternyata juga belum rezekinya. Abis gitu, baru basket karena iseng aja ikut ada class meet di sekolah,” imbuhnya.
Baca Juga: Menang Besar di Laga Pertama, Aliqa Smada: Kami Belum Perfect
Fauzi mengaku bahwa kiprahnya sebagai penggawa basket tidak serta-merta karena dirinya sendiri. Rupanya, ada peran besar kakak yang setia mendukung di setiap langkahnya.
Tak sekadar memberi semangat dari rumah, sang kakak turut menyisihkan waktunya untuk hadir secara langsung di DBL Arena.
“Kakak mulai ngasih aku feedback supaya aku lebih yakin di basket, meskipun kakak sendiri enggak basket. Wah, dibilang deket ya deket banget sama kakak, hehehe,” ujar Fauzi seraya terkekeh.
Meski begitu, perjalanannya untuk menginjakkan kaki di Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North tak semulus yang dibayangkan. Badai jelas menghampiri.
Musim lalu, ia pun dipaksa lapang dada karena belum bisa berpartisipasi dalam AZA 3X3 Competition 2024 East Java-North.
“Dulu, aku mulai dari 3X3 karena tim basket di SMP enggak ada yang 5 on 5. Jadi, enggak pernah ngerasain feel-nya sebagai tim 5 on 5. Begitu masuk Twenty, aku sempet ikut seleksi DBL di kelas 10, tapi ternyata belum rezeki,” tutur Fauzi.
“Di situ, saya tetep disemangatin buat ikut yang 3X3, tapi pas daftar ternyata udah penuh pesertanya. Buat ngebuktiin kalau aku bisa ikut DBL, aku ikut klub buat nambah-nambah,” lanjutnya.
Baca Juga: DBL Indonesia Tuai Apresiasi Para Guru Usai Libatkan Pendidik di Opening Party
Sayangnya, Fauzi bersama pasukan Twenty harus angkat kaki di fase Round 2. Kendati demikian, pemain bernomor punggung 15 itu masih memiliki satu kesempatan tersisa untuk membawa Twenty terbang lebih tinggi di musim depan.
Sebagai informasi, DBL Surabaya 2025 merupakan salah satu rangkaian panjang dari kompetisi Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk anak muda, Kopi Good Day.
Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Profil pemain ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa lakukan scroll dengan double tap)