ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Jordan Lawley saat melatih skuad Honda DBL Indoensia All-Star 2019 di Irvine, California.

LOS ANGELES - Pengalaman berharga bakal didapat skuad Honda DBL Indonesia All-Star 2019. Sebab hari ini (Jumat 21 Februari, waktu Los Angeles), anak-anak All-Star kembali menjalani training. Kali ini yang melatih mereka adalah Jordan Lawley.

Penggemar basket tentu sangat familiar dengan nama Jordan Lawley. Ya, karena Lawley memang mencatatkan banyak prestasi di dunia basket. Berikut ini 5 fakta tentang Jordan Lawley yang mungkin bikin kalian pengen banget berlatih sama doi.

1. Pencetak Rekor di UC San Diego 

Jordan Lawley empat tahun menjadi starter untuk tim UC San Diego yang berlaga di NCAA. Dia mencatatkan sejumlah rekor di UC San Diego ketika masih bermain di NCAA. Antara lain pencetak skor terbanyak sepanjang masa, pencetak field goal terbanyak, free throws terbanyak, dan persentase field golds terbesar.

 

2. Pernah Menyandang Gelar NCAA All-American dan Daktronics West Coast of The Year

Selama berlaga di NCAA, Jordan Lawley mencatatkan poin rata-rata 21 poin per game. Prestasi itulah yang membuat Lawley pernah dinobatkan sebagai pemain NCAA All-American dan Daktronics West Coast of the Year

 

3. Pernah Berkarir di Meksiko dan Selandia Baru

Jordan Lawley pernah menjalani karir profesionalnya sebagia pemain basket di Meksiko. Di sana dia mencatatkan 16 poin per game. Sedangkan ketika berkarir di Selandia Baru dia mencatatkan 18 poin per game. Jordan pernah juga dipilih oleh Nike sebagai satu dari 16 pemain top dunia pada 2014. Saat itu dia dibawa ke Barcelona, Spanyol untuk berlaga dalam event Nike Summer.

 

4. Menjadi Trainer Beberapa Pemain NBA

Pada 2013 Jordan Lawley memulai membuka pro clinic dan private trainingnya yang kini bernama Jordan Lawley Basketball. Selama membuka private training itu, dia memberikan training pada beberapa pemain NBA.

Klien-klien Lawley mentereng loh. Antara lain Carmelo Anthony, Kevin Durant, Klay Thompson, dan Jonah Bolden. Kini lebih dari 5.000 pemain dari seluruh dunia, baik yang profesional maupun amatir pernah merasakan program training Lawley.

 

5. Penyitas Tumor Otak yang Menginspirasi

Pada sekitar Oktober 2018, Jordan Lawley mengalami kecelakaan di jalan raya. Mobil Tesla-nya hancur akibat tabrakan beruntun di jalan raya dekat Lake Forest. 

Sebenarnya Lawley tak mengalami luka serius. Saat itu dia mengaku bingung, linglung, dan mengalami sakit di bagian lutut. Dia lantas pergi ke dokter untuk memeriksakan lukanya. Tapi dokter kemudian menyarankan Lawley melakukan MRI.

Nah, dari sanalah ketahuan ada tumor sebesar 3,5 cm di otak kecilnya. Tumor itu memang tergolong jinak, tapi bisa berpotensi menyebabkan gangguan keseimbangan dan pendengaran. 

Meskipun jinak, tapi tumor itu sudah grade 4. Jika tidak segera diambil tindakan bisa menekan batang otaknya dan menyebabkan kelumpuhan. 

Operasi pun akhirnya dilakukan di Barrow Neurological Institute di Phoenix, April 2019. Operasi yang dilakukan sempat menyebabkan telinga kanannya tak bisa mendengar. Beruntung lewat sejumlah terapi masalah itu hilang.

Lawley pernah menceritakan pengalaman buruknya ini di media sosial untuk menginspirasi banyak orang. Dia selalu menekankan pada followernya bahwa masalah apapun, bisa terselesaikan dengan percaya bahwa Tuhan itu luar biasa.

Dia juga pernah mengunggah sebuah cerita bagaimana dampak dari operasi otaknya bisa sembuh karena sebuah terapi. Di unggahannya itu Lawley merekomendasikan sebuah terapi yang berhasil menyembuhkan problem kesehatannya.(*)


  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY