Tampil sebagai debutan di Honda DBL West Kalimantan Series 2019 membuat SMA Maranatha Pontianak mengalami kesulitan. Mereka kerepotan untuk menyesuaikan diri dengan atmosfer kompetisi. Alhasil Maranatha harus menelan kekalahan di laga pertama.

Pembentukan tim Maranatha pada musim lalu memang sangat mendadak. Mereka hanya bersiap beberapa bulan sebelum kompetisi. Jadwal latihannya pun masih minim.

"Pada saat itu fasilitas di sekolah juga kurang nyaman untuk para pemain melakukan latihan. Jadi kami harus cari tempat latihan dulu sebelum berlatih," cerita Noer Riswandi, nakhoda Maranatha

Masalah itu telah teratasi pada musim ini. Coach Noer mengatakan bahwa pihak sekolah telah memberikan dukungan penuh kepada tim basket Maranatha agar bisa mencapai prestasi tertinggi.

"Segala upaya telah kami lakukan untuk bisa bangkit musim ini. Saya sebagai pelatih juga memberikan semangat kepada para pemain. Apalagi tahun ini kami akan membawa banyak pemain rookie," bilangnya.

Meski demikian, coach Noer lega karena komposisi timnya musim ini lengkap dan kuat. Skuad Maranatha didominasi ppemain bertipe shooter dan berposisi point guard.

"Saya ingin membawa Maranatha ke semifinal. Saya yakin dengan catatan kami harus mengerahkan segala kemampuan yang ada. Baik dari sekolah, pelatih, dan pemain. Saya yakin kami bisa mencapai itu," tuturnya.(*)

Yuk beli kaus 'DBL Region' dari Mainbasket untuk Bersatu Saling Bantu Penanganan COVID-19. Selengkapnya klik banner di bawah ini.

Populer

Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
To The Future: Lulus dari SMA, Nora Sibuea Incar Ilmu Komputer UGM
Penantian Panjang nan Sabar Samantha Wong untuk Bisa Tembus DBL All-Star 2024
Biak Mendobrak (3): Jerih Payah Jualan di Pantai Demi Bisa Tampil di Jayapura
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa