ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Penampilan gemilan SMAN 7 Banjarmasin tak lepas dari peran guard andalan mereka, William Matthew. Pebasket 18 tahun ini kerap merepotkan barisan pertahanan lawannya serta membawa Smaven menjadi juara musim 2018 dan runner up musim 2019.

Berdasarkan data statistik musim kemarin, William menjadi pemain yang sangat produktif di lapangan. Ia mengoleksi 36 poin, sembilan rebounds, sebelas assist, serta sepuluh steal dari empat laga yang dilalui.

Di balik itu semua, ada satu tradisi yang kerap menjadi "musuh" para pemain SMAN 7 Banjarmasin. Tradisi inilah yang membuat mereka selalu semangat untuk berlatih.

"Satu hal yang bikin aku kangen adalah ketika kami kalah atau gagal mencapai target, kami bakal mendapat punishment berupa lari memutari komplek. Kalau dihitung, satu hukumannya bisa setara dengan lari memutari lapangan sebanyak belasan kali tanpa berhenti," ungkap William.  


Ia bercerita bahwa tradisi ini sudah berlaku turun temurun sejak kakak kelasnya. Bahkan sudah menjadi legenda dan saksi bisu perjuangan keras para pemain Smaven.

Selain lari, Smaven juga kerap melakukan sparing ke sekolah-sekolah di Banjarmasin dan sekitarnya. Tujuannya, selain melihat peningkatan kemampuan, hal ini juga menjadi ajang mengakarabkan diri satu sama lain.

"Nah yang paling jauh pernah ke Kandangan. Lokasinya ditempuh sekitar 4-5 jam perjalanan. Nah di perjalanan ini sih yang bikin chemistry makin baik. Soalnya kami sering guyon, jadi saling mengenali satu sama lain," tambahnya.

Meski di musim terakhirnya gagal mempersembahkan gelar champion, ia tidak menyesal. Pasalnya, teman-temannya sudah bekerja sangat keras untuk mempertahankan gelar juara.

"Yang terpenitng jangan cepat puas diri. Harus mau bekerja keras dan wajib nambah latihan. Biar nggak kena lari komplek," tuturnya.(*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY