ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Pemain SMAN 28 Jakarta merayakan kemenangan usai menaklukan SMA Cita Buana pada final Honda DBL DKI Jakarta Series 2019-South Region (Source: DBL Indonesia)

Bicara soal kekuatan basket di Ibu Kota, SMAN 28 Jakarta kini boleh disebut sebagai salah satu tim favorit. Bukan hanya tim putri. Karena telah meraih back-to-back champion Honda DBL DKI Jakarta Series dua musim terakhir (2018 dan 2019). Potensi tim putra Dua Delapan juga patut diwaspadai.

Skuad putra yang diarsiteki Diogi Novatama itu tampil mengejutkan pada tahun kemarin. Tim asal Pasar Minggu itu seakan mirip raksasa yang terbangun dari tidurnya. Setelah absen selama tiga tahun, begitu kembali mampu menjadi champion South Region (Jakarta Selatan).

Jika dirunut, pada penyisihan regional Jaksel, Reinhard Robot dkk memang tampil bak kuda hitam. Mereka menembus final Jaksel dengan menumbangkan juara bertahan Jaksel, SMAN 3 Jakarta pada babak semifinal South Region. Selain itu, mereka juga berhasil lolos dari play off Grup B Honda DBL DKI Jakarta Championship Series 2019. Meski akhirnya harus tumbang di Fantastic Four Championship Series.

Penampilan impresif Dua Delapan itu tak terlepas dari perjuangan panjang untuk mempersiapkan diri mengarungi musim 2019. “Kami menunda ikut (Honda) DBL 2018, untuk mempersiapkan segalanya,” paparnya.

Coach Diogi yang baru masuk Dua Delapan di tahun 2017 ini benar-benar tidak ingin targetnya di tahun kemarin meleset. Karena itu, ia membawa anak didiknya melakoni scrimmage dengan beberapa sekolah. “Saya ajak mereka sparing sana sini. Ikut kompetisi lokal dan latihan yang sangat intensif juga,” ucapnya.

Meski usianya tergolong masih cukup muda sebagai head coach. Kehadirannya di Dua Delapan sangat dihargai. Selisih usia yang terpaut tidak terlalu jauh dengan para pemain justru membentuk chemistry tim makin rekat.

“Alhamdulillah komunikasi kami baik. Mungkin karena jarak usia nggak jauh, mereka nggak canggung dan kami terbuka dalam hal apapun,” ungkap pelatih berusia 21 tahun itu.

Dengan status sebagai juara Jaksel pasti kehadiran Dua Delapan sangat ditunggu. Namun, karena kondisi pandemi seperti ini, ia tidak bisa berbuat banyak. Hanya bisa mengoptimalkan persiapan secara virtual saja.

“Saya belum membawa mereka ke lapangan. Tapi saya intens memantau latihan mereka dari rumah,” ucap Coach Diogi.

Dirinya pribadi sudah menunggu untuk bisa kembali mengarungi persaingan di Honda DBL. “Antusiasme dari anak-anak tinggi. Bahkan seluruh pihak sekolah pun mendukung. Tapi untuk kedepannya saya berharap kondisi bisa terus membaik,” pungkasnya. (*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY