ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Dalam partai Final Honda DBL East Java Series 2019 lalu, SMA St. Louis 1 Surabaya dan SMAN 2 Surabaya sama-sama melakukan strategi trap untuk mencegah pergerakan lawan.

Baik Sinlui maupun Smada sama-sama memiliki serangan yang tajam dengan tempo yang sangat cepat. Sayangnya, ada beberapa kesalahan yang kerap dilakukan saat pemain offense terkena trap. Hal ini diutarakan oleh Head Coach DBL Academy, Dimaz Muharri.

DBL Play Game Of The Year Eps. 3 bersama Dhimaz Aniez (Head Coach SMAN 2 Surabaya) dan Andreas Marcellino Bonfillio (Guard SMA St. Louis 1 Surabaya) serta Adrian Darmika (jurnalis Mainbasket.com), membedah beberapa hal yang bisa membuat tim lawan dapat momentum. Apa aja sih?

1. Jangan Gunakan Passing Lambung


Saat terkena trap dengan penjagaan ketat, banyak pemain memilih melakukan umpan lambung untuk memecahkan kebuntuan. Hal ini sangat tidak disarankan oleh coach Dimaz. Pasalnya kans lawan mengintercsep bola akan sangat besar. 

Untuk mengatasinya, bisa dengan melakukan umpan pendek ke teman terdekat. "Beberapa kali baik Smada maupun Sinlui ketika buntu di satu titik, akan melakukan long pass ke sisi lain dengan umpan lambung. Hal ini justru sangat berisiko dan membuka peluang lawan mencuri bola," ujarnya.

2. Passing ke Teman Terdekat

Penglihatan di lapangan adalah hal yang paling penting. Tidak hanya untuk playmaker, melainkan untuk semua pemain. Terlebih saat kondisi terkena trap.

Agar mendapatkan penglihatan di lapangan yang baik, kamu harus bisa mengontrol diri. Jangan sampai panik ketika terkena jebakan lawan. "Salah satunya seperti Kevin Otniel dan Bagoes Hadi. Mereka tetap tenang selagi melihat sekitar. Padahal mereka dalam tekanan. Akhirnya ia bisa memecah kebuntuan dengan passing ke teman terdekat dan sukses cetak poin," tambah coach Dimaz.

3. Passing Cepat

Last but not least adalah menjaga momentum. Bagaimana caranya? Dengan melakukan passing cepat dan terarah. Saat tim offense terkena trap, lawannya akan berusaha semaksimal mungkin untuk men-delay serangan. Hal ini membuat playmaker atau pemain yang membawa bola panik.

"Dengan passing yang cepat dan visi di lapangan yang baik, trap secara perlahan akan terurai. Tapi kembali lagi, pemain yang membawa bola tidak boleh panik. Kalau panik ya bisa kacau semua," tutur penggawa Louvre Surabaya tersebut. (*)

Untuk selengkapnya, kamu bisa tonton videonya di sini ya

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY