ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Nicho Deven mendapat pelukan hangat dari sang pelatih usai laga melawan SMAK 5 Penabur (source: DBL Indonesia)

Salah satu mantan pemain SMA Yakobus, Nicho Deven mengaku belum cukup puas dengan hasil yang didapat timnya pada perheletan Honda DBL DKI Jakarta Series musim lalu.

Meski demikian, ia merasa para penggawa Yakobus telah memberikan pengorbanan yang besar bagi tim. Selain datang sebagai debutan, tim besutan Mumig Hartawan itu juga berlaga demi rekan setimnya yang telah meninggal dunia

"Masing-masing pemain memberikan jiwa dan raga mereka ke dalam pertandingan DBL. Motivasi utama kami saat itu adalah memberikan kado untuk almarhum Abraham Dwiky Febrian serta membanggakan nama besar Yakobus," terangnya.

Hanya saja nasib berkata lain. Sempat garang di laga perdana penyisihan regional Pusat dengan menaklukan SMA Gandhi Ancol. Nicho dkk terhempas dari persaingan setelah takluk dari SMAK 5 Penabur 35-14.

Ia melihat ada beragam faktor yang membuat timnya harus lengser dari ketatnya persaingan. "Kami agak kewalahan pas masuk kuarter 3 dan 4. Karena ada pemain tim yang masih junior saat itu. Pada saat bench main, kami kalah mental dan fisiknya ada yang lelah duluan jadi nggak kuat main," terangnya.

Dari situ Yakobus pun mulai berbenah. Nicho yang sudah tak bisa membela Yakobus lantaran sudah lulus, tetap yakin kalau adik kelasnya bisa lebih baik di Honda DBL 2021 mendatang.

Ia percaya Yakobus saat ini lebih kuat. Penyumbang 14 poin bagi Yakobus itu juga mengatakan, juniornya tetap semangat meski hanya bisa berlatih di rumah saja.

Pebasket berusia 18 tahun itu juga memiliki harapan besar bagi almamaternya agar bisa membawa Yakobus melesat jauh nantinya. "Kalian bermain untuk nama di depan di jersey kalian. Always put God first. Yakobus king of north 2021," tutup Nicho. (*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY