Tiap partisipanHonda DBL pasti punya ceritanya masing-masing. Bagi Abdul Hasib, berlaga di liga basket pelajar terbesar se Indonesia, jadi kebanggaan tersendiri. Apalagi dirinya bisa mengantar timnya, MA Ar-Risalah melangkah hinga final seri Sumatera Barat musim lalu.
Kebanggaan itu bukan tanpa alasan. Sebab, MA Ar-Risalah mulahnya bukan tim unggulan. Selain itu bukan juga sekolah yang fokus pada pembibitan pemain basket. “Dibandingkan SMA lain yang sangat memfokuskan olahraga, aku rasa jadwal latihan kami sangat sedikit tapi Alhamdulillah bisa runner up,” ucapnya.
Abdul Hasib (pegang bola) membela MA Ar-Risalah pada perhelatan Honda DBL 2019 lalu (source: DBL Indonesia)
Buat Abdul, torehan manis itu bukan hanya diraih karena kerja keras semata saja. Melainkan, ada usaha spiritual di balik itu semua. “Ada usaha serta dibarengi juga dengan doa di sana,” paparnya. Di balik kesuksesan Abdul membawa timnya melenggang ke final, ia pun sempat merasakan grogi sewaktu berlaga di Honda DBL.
“Awal-awal ikut aku dan teman-teman banyak yang demam panggung gitu. Soalnya nggak biasa ketemu cewek gitu hehe,” candanya.
Tahun ini sendiri, Abdul sudah lulus dari Ar-Risalah. Dirinya sudah tidak bisa berjuang bersama Ar-Rsalah di Honda DBL musim 2021 nanti. Kini ia tengah melanjutkan studinya di Universitas Brawijaya jurusan studi ekonomi islam. Tapi, ia melihat banyak potensi yang masuk ke almamaternya. Hingga bisa turut membantu mantan timnya untuk tetap eksis di kancah persaingan Honda DBL.
“InsyaAllah bisa, walaupun pemain hebat di SMP kami tidak banyak yang lanjut di MA Ar-Risalah. Aku percaya sih sama mereka,” terangnya.
Abdul berpesan pada adik kelasnya, yang bakal berjuang demi nama baik Ar-Risalah, agar tak terlena dengan sanjungan sebagai finalis seri Sumatera Barat. “Jangan pernah merasa di atas, karena di atas langit masih ada langit. Teruslah berlatih jangan pernah merasa hebat dan jangan pernah meremehkan lawan,” pungkasnya.(*)
.jpg)
