Boy Heryan Kurnia Perdana mengaku kurang puas dengan raihan yang ditorehkan bersama SMAN 4 Bandar Lampung di Honda DBL 2019 lalu. Sebab, pencapaian Boy dan tim jauh dari target utama, yaitu menembus semifinal. Oleh karena itu, Honda DBL musim ke-17 jadi momentum kebangkitan Boy dan kolega. Sekaligus juga jadi pekerjaan rumah yang berat bagi mereka.
Secara individu, pebasket 16 tahun itu memiliki dorongan kuat untuk kembali berlaga di Honda DBL. Apalagi, didebut perdananya tahun lalu, Boy memiliki momen yang berkesan baginya. "Senang rasanya orang tua mendukung dan datang langsung menontonku," ujarnya.
Soal basket sendiri Boy memang memiliki tekad yang besar. Ia ingin membawa nama baik Lampung bahkan bertekad membela tim nasional Indonesia. Oleh karena itu, Honda DBL diyakini sebagai tempatnya menimba pengalaman.
"Main di Honda DBL adalah impianku sejak SMP. Senang rasanya bisa membela nama SMAN 4 Bandar Lampung di hadapan suporter banyak," ujarnya.
Demi bisa berkarier di basket, ia terus menggenjot porsi latihan menuju Honda DBL. Ia memperdalam materi fisik, shooting, dan drive supaya bisa semakin mempertajam naluri di lapangan.
"Kadang aku juga ikut latihan bareng klub, biar menambah jam terbang juga," akunya. Sementara bersama basket SMAN 4 sendiri, Boy juga sudah berlatih seperti biasa. “Kami sudah mulai rutin latihan dan uji coba melawan sekolah lain," terangnya.
Tetapi, ia juga tak menyampingkan adanya tantangan untuk mengarungi Honda DBL Lampung Series 2021 mendatang. Salah satunya adalah soal perubahan komposisi pemain. Selain soal chemistry, sampai saat ini arsitek SMAN 4, Rio Sutadeni masih menggodok para pemain yang akan turun di Honda DBL.
"Kerja sama timnya masih kurang dan fundamental tim juga pengauh karena banyak anak kelas X baru," ucap Boy.
Meski begitu ia masih optimistis bisa menjadi Most Valuable Player (MVP) untuk Honda DBL Lampung. "Semoga musim depan aku bisa maksimal," harapnya. (*)
