ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Ini dia perwakilan suporter dari Jakarta Barat yang meraih penghargaan: SMAK 1 Penabur, SMAN 2 Jakarta, SMAN 19 Jakarta, dan SMA IPEKA Puri

JAKARTA - Kemeriahan Honda DBL DKI Jakarta Series 2019 - West Region (seri Jakbar) tidak luput dari hadirnya tim suporter sekolah. Di balik suporter yang heboh, ada koordinator yang hebat di belakangnya.

Nah di Honda DBL DKI Jakbar musim ini gelar Best Coordinator itu jatuh ke tangan Natasya dan Febri Dansen. Panitia menilai keduanya berhasil menghadirkan kehebohan suporter Skipi (julukan SMA IPEKA Puri) sepanjang Honda DBL DKI Jakarta Series 2019 - West Region berlangsung. 

Sebagai best coordinator mereka mampu meningkatkan jumlah suporter yang datang. Padahal pada musim 2018 kemarin, Skipi hanya membawa sedikit suporter. Menariknya, suporter yang dibawa nribun bukan hanya siswa. Tapi juga guru-guru hingga sang kepala sekolah. Beliau-beliau hadir menjadi penyemangat tim basket Skipi.

Koordinasi Skipi dengan panitia Honda DBL juga patut diacungi jempol. Mereka selalu mengutamakan komunikasi yang lancar dengan panitia. Saat di venue mereka dengan cekatan dan semangat memimpin suporter untuk menyanyikan yel-yel andalan mereka tanpa mengenal kata lelah. Menang atau kalah, semangat sebagai koordinator tetap nomor satu bagi keduanya.

Selain di tribun, koordinator suporter Skipi juga mengajak suporternya untuk kompak di media sosial. Akun @paskip_skipi menjadi media bagi koordinator suporter untuk meng-upload nyanyian yel-yel yang telah mereka buat.

Koordinator suporter yang juga sebagai admin akun tersebut ingin yel-yel Paskip Skipi yang ada tiga macam bisa dihafalkan oleh para pendukung SMA IPEKA Puri Jakarta. Termasuk mengetahui kode yang diberikan dirigen saat di atas tribun. 

Koordinator Skipi Febri Dansen mengaku sebenarnya juga tak luput dari kekurangan saat menjadi pemimpin tim suporter. Oleh karena itu dia merasa bahagia bisa meraih gelar tersebut. "Pertama aku bersyukur. Nggak nyangka juga bisa jadi best coordinator karena aku dan Natasya, masih banyak kekurangannya," ujarnya. Dia bangga tim suporter sekolahnya selama ini sangat kompak. "Yang kompak bukan hanya siswa. Tapi juga bapak-ibu guru yang luar biasa. Beliau-beliau meluangkan waktunya untuk mendukung tim sekolah," ungkap Dansen

Sementara itu Best Supporter Award Honda DBL DKI Jakarta West Region 2019 kembali disabet oleh Barakuda. Para suporter asal SMAN 2 Jakarta itu meraih first place Best Supporter Award untuk kedua kalinya secara berturut-turut. Sebelumnya gelar serupa mereka dapat pada 2018 lalu.

Gelar ini kembali mereka raih karena tim juri menilai para suporter SMAN 2 Jakarta sangat kreatif, baik di venue maupun di media sosial melalui akun Instagramnya @barakudajkt.

Ketika mendukung di venue, pasukan suporter ini menyanyikan yel-yel mereka dengan pakaian yang seragam. Syang Zan, koordinator Barakuda, mengaku sangat bahagia dapat kembali menjadi Best Supporter. “Aku senang banget bisa menang Best Supporter lagi. Gak nyangka kami bisa mengulangi prestasi tahun lalu. Perjuangan kami gak sia-sia,” ujarnya.

Selain Barakuda, gelar best supporter urutan kedua diraih para suporter asal SMAK 1 Penabur, API Kriza. Dan posisi ketiga diraih Atlas 19 dari SMAN 19 Jakarta.

Kedua pasukan suporter tersebut juga meraih penilaian yang cukup tinggi dibandingkan dengan suporter dari sekolah lainnya. Meski tidak meraih posisi pertama, API Kriza dan Atlas 19 tetap merasakan kebanggan dan kebahagian atas capaian mereka kali ini.

Of course, seneng banget. Gak nyangka dua tahun kami gak ikut DBL, sekali ikut semua antusias jadi suporter dan mau dukung sekolah sendiri. Bangga banget pastinya bisa dapetin Best Supporter walau nomor dua. Kita tetep nomor 2 di Jakarta Barat,” ungkap salah satu koordinator API Kriza, Victoria Glory.

Perasaan yang sama juga disampaikan oleh koordinator supporter Atlas 19, Donna Patricia. Ia masih tidak percaya kalau mampu membawa teman-temannya menjadi juara tiga best supporter award. Sebab, menurut Donna, Atlas 19 minim persiapan. Mereka hanya berpikiran bagaimana bisa tampil all-out. Tanpa membahayangkan bisa meraih best supporter.

“Gak nyangka banget bisa dapet juara 3 best supporter. Sebab, kami semua niatnya hanya bagaimana all out mendukung tim basket sekolah," ungkapnya.()

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY