Salah satu sekolah pendaftar dari DKI Jakarta, SMA Jubilee tancap gas mempersiapkan keikutsertaannya di Honda DBL seri ibu kota musim ini. Tim yang bermarkas di daerah Sunter, Jakarta Utara itu sudah menggelar latihan khusus untuk Honda DBL nanti.
Bukan hanya soal teknik basket, penggawa Jubilee juga dilatih perihal kedispilinan. Tim besutan Cristina Ratnawati itu memulai latihan sejak jam 5 pagi. Oleh karena itu mengenai jadwal tidur juga diatur oleh tim pelatih. “Kita setim udah komitmen buat Honda DBL, jadi tidur pun harus lebih teratur,” ucap Andrew, salah satu penggawa SMA Jubilee.
Selain itu mereka juga diminta patuhi protokol kesehatan (prokes) setiap latihan, yaitu dengan menyiapkan swab antigen. “Kita juga harus ada izin dari orang tua, kita satu tim komitmen, cuma latihan dan nggak keluyuran sehabis itu,” tandasnya. Kedisiplinan yang diberikan pelatih ini demi hasil manis keikutsertaan Jubilee di Honda DBL musim ini.
Andrew pribadi sangat enjoy mengikuti aturan yang diberikan pelatih. “Ini bagian dari tanggung jawab pemain, kita saling merangkul satu sama lain,” terangnya. Lebih lanjut, Andrew mengungkapkan untuk persiapan ini, mereka berlatih 6 sampai 8 kali dalam seminggu.
Bahkan, bisa sampai 10 kali jika ada pemain yang latihan private dan tambahan khusus untuk menjaga stamina di luar latihan tim. “Semua demi target juara buat tahun ini,” bilang cowok berusia 16 tahun itu. Kendati telah menjalani program latihan, Andrew tak mau jemawa.
Dirinya masih memantau persaingan di ibu kota. Ia mengakui, ada satu sekolah yang bagi timnya jadi lawan berat. “Tim lain pasti persiapkan diri juga, tapi sejauh ini tetap Bukit Sion yang tangguh karena dua musim beruntun juara,” pungkas siswa kelas XI itu. (*)
