ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Abigail begitu emosional ketika membela Trimulia di partai Final kontra SMA BPK Penabur Cirebon

Bagi seorang atlet professional maupun student athlete yang masih merintis karir, impian terbesar membela Tim Nasional (Timnas) kebanggaan Indonesia jadi mimpi paling tinggi di segala bidang olahraga manapun. Termasuk Abigail, atlet pelajar kepunyaan SMA Trimulia Bandung, yang sangat tampil gemilang ketika bisa membawa timnya juara Honda DBL 2021 West Java Series, November 2021 silam.

Abigail sendiri memperlihatkan, impian untuk membela Timnas basket putri kelak, bukan hanya mimpi semata. Ia sudah membuktikan, sejak ia memulai debutnya di Honda DBL. Rookie berusia 15 tahun itu memperlihatkan kemolekannya dalam memainkan bola basket. Di debutnya bersama Trimulia, Abigail turut menyumbang 51 poin, 23 rebound, juga 16 assist.

Bahkan, di laga pamungkasnya kontra SMA BPK Penabur Cirebon, dirinya mengukuhkan diri sebagai penoreh Beat The Record kategori poin untuk seri Jawa Barat (Jabar). Siswi kelas X itu menyumbang 29 poin sendiri untuk menaklukan hegemoni BPK Penabur Cirebon (61-55) di partai final.

Abigail (kiri) sukses mengukuhkan diri sebagai MVP Honda DBL 2021 West Java Series November silam

Lebih hebatnya, ia pun turut menggondol titel Most Valuable Player (MVP) untuk seri Jabar musim ini. Hasil itu sempat membuatnya larut dalam emosi yang tinggi. Ia terharu, juga tak menyangka, di usianya yang masih muda dan berstatus debutan, justru bisa berprestasi di liga basket pelajar level SMA terbesar se-Indonesia seri Jabar ini.

“Aku first year, bisa juara dengan performa terbaik aku, itu buat aku terharu,” ucapnya kala itu. Seperti kegigihannya ketika membawa Trimulia meraih kampiun untuk pertama kali, Abigail juga sangat berambisi tembus jadi skuad Timnas senior di kemudian hari.

“Aku bakal ngelatih diri aku terus, ya cita-cita aku tuh Timnas, aku kepengin berkarir di basket,” timpalnya. Itu sendiri bukan tanpa alasan. Sebab, buatnya dukungan orang tua jadi dan para pelatih jadi pemicu ia konsisten juga komitmen untuk mengejar impian terbesarnya itu. “Mami papi nonton waktu di final, mereka support aku terus, waktu kehilangan bola, mereka terus teriakin kasih semangat ke aku,” cuapnya.

Abigail pun sadar, jika musim depan timnya kembali berlaga di Honda DBL, bukan hal yang mudah. Soalnya mereka akan datang sebagai juara berthan. Untuk itu, dengan dilandasi mimpinya untuk selalu berkembang, serta dukungan dari semua pihak, ia yakin Trimulia bisa tetap jadi yang terbaik kedepannya. “xxxxx,” tungkasnya. (*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY