ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Penampilan meriah dari Clique SMA St. Louis 1 Surabaya

UBS Gold Dance Competition 2022 tak hanya jadi ajang siswa buat pamer koreografi. Melainkan juga drama singkat. Tim dance dari SMA St. Louis misalnya, lebih mengedepankan sandiwara dalam penampilannya di DBL Arena Surabaya pada Minggu, 21 Agustus 2022. 

Clique -julukan kece tim dance mereka- mengusung konsep kepercayaan diri. Eits, tapi inspirasinya bukan datang dari Disney Princess. Bukan juga dari karakter fiksi. Melainkan dari profesi juru masak. Yes, latar tempat penampilan tim mereka dikemas seakan-akan sedang berada di restoran.

Carlene Nathania -pemimpin Clique- dan timnya menyuguhkan kisah seorang chef yang tidak percaya diri karena harus menyajikan makanan pada dan petinggi kerajaan. Sang Chef ternyata sampai harus mencuri resep milik orang lain. Namun ratu dan petinggi kerajaan justru tak cocok dengan resep tersebut.

“Jadi ceritanya, sudah dibela-belain mencuri, eh malah petinggi kerajaannya nggak suka, akhirnya mereka mencoba membuat makanan lagi tuh, dan ternyata petinggi kerajaan justru lebih suka makanan buatan diri mereka sendiri,” tuturnya.

“Intinya, just be your self, gitu ya.

Clique juga sangat memperhatikan detail. Saking totalitasnya, properti untuk drama singkat itu menarik perhatian semua penonton. Bayangin aja, mereka sampai membuat makanan palsu yang mirip banget dengan aslinya. Hanya demi mendukung sesi drama dalam salah satu formasi penampilan dance-nya. Mulai dari steak hingga french fries.

Tidak mau kalah, personel dance dari SMA Cita Hati West pamerkan tarian menggunakan kipas dan topeng. Nuansa koreografi serta formasi dance-nya mirip seperti face-changing dance dari Sichuan Opera asal Tiongkok. Sementara, kostumnya sendiri terinspirasi dari karakter Disney Princess, Mulan. 

Penampilan Warriors dari SMA Cita Hati West

Warriors kali ini menekankan kekuatan dan kebebasan perempuan untuk menjadi apa yang mereka mau. Menurut ketua tim Warriors, Shannon Lenita, konsep mereka ingin menunjukkan bahwa wanita bisa memilih untuk berperan anggun atau berlagak maskulin. 

“Kita nggak harus pilih salah satu, bisa menjadi dua-duanya. Maka dari itu tadi dalam penampilannya ada dua topeng. Satu maskulin satu sisi lembut. Itu diibaratkan sebagai kepribadian diri kita,” katanya. 

Meskipun memiliki hobi nge-dance, Shannon mengaku bahwa anggota timnya tidak ada yang punya basic menari kipas. Tetapi latihan rutin selama dua bulan, baik online maupun offline, bisa bikin mereka tampil solid. 

“Kuncinya hanya latihan terus aja, kalau pertemuannya terhambat kita rekam pakai video, terus nanti baru kompakin lagi pas ketemu langsung,” pungkasnya. 

 

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY