Jauh-jauh datang dari Gresik, tim suporter SMAN 1 Manyar Gresik dikawal oleh koreo elang raksasa. Burung pemangsa yang menggambarkan kejayaan itu mendampingi Smanema -sebutan untuk SMAN 1 Manyar Gresik- untuk menghadapi SMAN 1 Waru dalam laga Honda DBL with KFC 2022 East Java Series - North Region.
Namun elang yang dibawa Smanemania -julukan untuk tim suporter SMAN 1 Manyar Gresik- punya tugas penting, tak cuma nonton sahaja. Menurut Ilham Maulana Ardhinata, capo dari Smanemania, elang tersebut bisa membawa kemenangan. Tangan-tangan elang yang dilukis itu menggambarkan sebuah dorongan semangat.
“Elang itu kan masih ada kaitannya dengan dewa matahari, dan simbol kemenangan yang megah. Dari mitologi itu kita gambar ada dua tangan, satunya mendorong, tangan satunya meraih sebuah kemenangan istilahnya, nah itu dilengkapi sama tulisan ‘Bring Victory’,” ujar Ilham.
Dalam mitologi Mesir kuno, burung elang memang menjadi lambang kekuasaan dan kejayaan. Jika kalian pernah mendengar soal Ra, dia adalah dewa matahari berkepala elang. Bahkan, Ra juga dianggap sebagai dewa tertinggi pada masa itu.
Menghadirkan elang raksasa sejauh lebih dari 30 kilometer dari Manyar, Gresik juga butuh perjuangan tersendiri bagi Smanemania. Tak familiar dengan venue membuat ukuran koreo yang dibawa mereka tak sama dengan koreo pada umumnya.
“Sebetulnya kita main dua kali musim ini, tapi kita gak datang yang pertama karena ada problem izin. Terus yang kedua ini kita datang, tapi kita jauh dari Gresik kan, jadi gak bisa nyoba di venue seperti suporter lain. Kita akhirnya cuma mengira-ngira aja ukurannya,” lanjut Ilham.
Meskipun Smantaru -sebutan untuk SMAN 1 Waru- lebih unggul dari Smanema dengan skor 33-14, Smanemania dengan lapang dada memanggul kembali gulungan elang raksasa tersebut pulang.
“Tetap semangat jangan gampang loyoh dan jaga sportivitas. Kita siap mengantar kalian lagi!,” pesan Ilham untuk tim basket Smanema penuh keyakinan.
