ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

 

“Rasanya nggak nyangka, ya bisa nyelesain kuliah, ya bisa harumin nama Indonesia waktu juara ABL,” ujar Arif Hidayat, Guard CLS Knights Surabaya.

Arif Hidayat, guard CLS Knights Surabaya yang berasal dari Jember ini dikenal sebagai jendral tim truck di era DBL 2008 dan 2009. Julukan ini didapat setelah SMAN 2 Jember berangkat ke Surabaya untuk mendukung sekolahnya dengan menggunakan truck. Di tahun 2009, ia dan timnya, SMAN 2 Jember berhasil meraih juara DBL East Java Series. Tak hanya itu, Arif juga terpilih menjadi DBL All-Star 2008 dan 2009.

Prestasi menterengnya tidak hanya sampai disitu. Bersama Universitas Surabaya, kampus tempat ia mencari ilmu, Arif meraih berbagai prestasi. Salah satunya adalah Juara Campus League di tahun 2013. Di usianya yang juga masih muda, Arif bergabung dengan CLS Knights Surabaya. 2013 menjadi tahun pertamanya bermain di liga profesional.

Bersama CLS Knights, Arif menorehkan prestasi yang cukup gemilang. Ketajamannya di lapangan membuat CLS Knights Surabaya lolos playoff dua musim berturut-turut. Tepatnya pada musim 2015-2016 dan musim 2016-2017.Puncaknya, Arif Hidayat membawa CLS Knights Surabaya menjuarai Asean Basketball League.

Sepuluh tahun lalu, Arif Hidayat adalah point guard yang membawa SMAN 2 Jember menjadi juara Honda DBL 2009 East Java Series di DBL Arena Surabaya Malam kemarin, di OCBC Arena, Arif Hidayat telah naik kelas. Ia menjadi salah satu pemain yang mengantarkan CLS Knights menjadi juara ABL (Asean Basketball League) 2018/2019. CLS mengalahkan Singapore Slingers 3-2 dalam final series best of five. . Congrats kak @touya9 !! #10yearschallenge is real brooh!

A post shared by DBL Indonesia (@dblindonesiaofficial) on

Memiliki beragam penghargaan personal maupun tim tak membuat Arif Hidayat melupakan pendidikannya. Setelah lulus dari Prodi Hukum Universitas Surabaya, Arif melanjutkan langkahnya menuju Master of Notary. “Aku sadar kalau basket aja nggak cukup. Aku harus cari pegangan lain. Soalnya, aku sadar kalau basket nggak selamanya,” ujar Arif.

Awal mula Arif melangkahkan kaki ke jenjang notariat berawal dari ajakan manajemen CLS Knights. Kala itu, Manajemen CLS Knights menawarkan Arif untuk melanjutkan studinya. Dari situlah, Ia mulai mencari-cari tentang notariat. Dan kebetulan ada teman kakaknya yang memang menyarankan notariat untuk studi lanjutannya.

“Kalau aku cuman S1 saja, aku cuman bakal jadi seorang staff biasa. Tapi, kalau udah jadi notaris, aku udah jadi pemilik warungku sendiri. Aku emang lebih suka jadi pemimpin dari pada ngekor,” ujarnya sambil tertawa.

Setelah diterima, Arif pun harus bekerja ekstra untuk kuliah dan latihan. Beberapa kali, Arif harus absen ketika ada pertandingan yang bentrok dengan waktu kuliah. Namun hal ini bukan jadi penghambat. Malah menjadi penyemangat Arif untuk terus belajar.

Tak hanya itu saja, ketika teman-teman timnya beristirahat setelah latihan, Arif justru berkutat dengan laptop, buku, dan berbagai tugas dari perkuliahan. Bahkan hingga larut malam. Mengeluh pun juga sering ia lakukan. Namun ada yang berbeda dari keluhan Arif dibanding orang lainnya. Ia lebih memilih mengeluh sambil mengerjakan dari pada hanya mengeluh tanpa berporgress.

“Kalau aku ketinggalan, ya aku kejar. Kalau aku nggak bisa ya aku harus belajar supaya bisa. Hal ini terbiasa saat main basket. kalau lemah dribble yang tingkatin dribble. Lemah shooting ya tingkatin shooting. Jadi, kaya terbiasa bekerja keras,” papar Arif.

Kerja kerasnya pun kini telah menuai hasil. Arif baru saja menyelesaikan tesis dan dinyatakan lulus Master of Notary Universitas Surabaya. Arif pun berpesan bahwa hobi memang bagus. Tapi Pendidikan juga harus diperhatikan.

“Dalam berproses, sambat (mengeluh, Red) itu wajar. Tapi, kalau sambat nggak berproses yang ada kalian nggak akan maju. Jadi ya sambat sambil mengerjakan. Tetap semangat ya!,” ujar Arif.  

 

 

 

 

 

 

  RELATED ARTICLES
Comments (3)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY