ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Fazrin (kanan) saat menjadi Wasit Final putri DBL Jakarta 2024

Ketegangan saat laga Final Honda DBL with Kopi Good Day 2024 Jakarta tidak hanya dirasakan oleh para tim finalis, Best 5 dance team, maupun penonton. Tapi juga dirasakan oleh jajaran wasit yang jadi pengadil pertandingan.

Mochammad Triomul Fazrin misalnya, Wasit pada laga Final putri antara SMAN 70 Jakarta (Bulungan) kontra SMA Jubilee Jakarta. Laga ini bukan lah kali pertama Fazrin menjadi Wasit di Final DBL Jakarta di Indonesia Arena.

Pada Final edisi sebelumnya, Fazrin juga dipercaya sebagai Wasit pada laga Final putra antara Jubilee melawan SMA Bukit Sion Jakarta (Buksi). Kendati begitu, tekanan tetap dirasakan oleh Fazrin lantaran panasnya atmosfer di setiap detik berjalannya laga.

"Saya di lapangan kemarin merasa pressure-nya besar sekali, apalagi kedua tim punya misi masing-masing. Saya sih merasa tahun ini atmosfer Final cewek tuh lebih panas ya," ujar Fazrin.

Baca juga Juara DBL Jakarta di Indonesia Arena Jadi Kenangan Manis Tiga Pemain Bulungan

Terdapat momen krusial saat laga Final tersebut, tepatnya saat Bulungan mendapat tiga tembakan bebas saat laga menyisakan 0,2 detik. Sebelumnya, waktu pertandingan telah usai dan para pemain Jubilee sempat melakukan selebrasi.

Namun Fazrin merasa terdapat kontak yang terjadi oleh pemain Jubilee saat pemain Bulungan hendak mencoba mencetak tiga angka. Memastikan kejadian tersebut, Fazrin berusaha bertanya kepada rekan wasit lainnya dan mengaku tak ada kontak yang terjadi pada momen tersebut.

Masih merasa tak yakin, Fazrin kemudian bertanya kepada tim table, kini jawaban yang ia dapat adalah terdapat kontak oleh pemain Jubilee di detik-detik akhir pertandingan.

"Waktu kejadian kermarin saya tanya partner saya 'kejadian terakhir tuh ada kontak atau engga?' dijawabnya engga. Saya langsung nyamperin tim table untuk nanya hal yang sama, ternyata jawaban mereka ada kontak. Kemudian saya konsultasi ke mereka perlu ada review ada engga. Saya patuh pada aturan DBL makanya saya review dan bener ada kontak," ungkap Fazrin.

Baca juga Michelle Suteja dan Pelajaran Berharga Tiga Final DBL Jakarta

Sebelum melakukan review atas momen tersebut, untuk ketiga kalinya Fazrin mencoba memastikan. Kini ia bertanya kepada rekan Wasit lainnya, Radit. Radit mengaku ada kontak saat momen tersebut. Lantaran kejadian tersebut masih menyisakan 0,2 detik, Jubilee dipastikan diganjar foul setelah Fazrin melakukan review.

"Saya juga tanya ke partner saya yang lain, Radit yang posisinya paling deket sama pemain SMAN 70 dan Jubilee dan bilang ada. Karena waktu masih sisa 0,2 detik akhirnya kami sepakat untuk kasih tiga free throw ke SMAN 70," lanjut Fazrin menjelaskan.

Free throw yang diterima oleh Bulungan berbuah dua poin dari tiga tembakan yang memastikan mereka menjadi juara DBL Jakarta untuk keempat kalinya. Fazrin mengaku merasa dilema dan sempat menanyakan kembali keputusannya setelah laga usai.

Saat laga usai, Fazrin dan koleganya tak langsung mengesahkan score sheet, dengan maksud berjaga-jaga apabila pihak Jubilee ingin melayangkan protes. Satu jam penantian Fazrin tak ada protes yang dilayangkan oleh pihak Jubilee, sehingga akhirnya Fazrin dan dua wasit lainnya mengesahkan score sheet tersebut.

"Pasti ada rasa dilema, di satu sisi kami pasti melihat suatu kejadian di lapangan. Kalau kemarin saya gak ambil review khawatir akan ada perdebatan setelah ini. Saya juga tunggu pihak Jubilee untuk lakukan protes, tapi setelah saya tunggu satu jam tak ada protes secara resmi dari mereka. Sehingga kami tanda tangan score sheet waktu itu," tutupnya.

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY