ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

BALI-Laga Final Honda DBL Bali Series 2019 tak hanya menyajikan aksi gemilang para pemain basket di lapangan. Namun juga menjadi ajang para suporter menunjukkan totalitas dan kreativitasnya mendukung tim.

Kehadiran mereka tentu membawa energi positif bagi pemain di lapangan. Tanpa mereka, pertandingan akan menjadi sepi dan tak berarti, seperti halnya tim suporter SMAN 1 Denpasar yang disebut The Smansa.

Totalitas mereka dalam mendukung tim begitu dahsyat sejak awal pertandingan dimulai. Pada Sabtu malam (5/10/2019), kedua tim basket kebanggaan mereka baik putra dan putri sama-sama melakoni partai final.

Selama 6 jam nonstop, mereka tak kenal lelah dan henti bernyanyi. Totalitas itu pun bahkan dibayar tuntas oleh para pemain, baik putra maupun putri berhasil berhasil mempertahankan tradisi gelar juaranya.

Hasil itu pun diganjar dengan aksi keren para The Smansa dengan menampilkan koreo 3 D apik berukuran jumbo yakni Captain Amerika lengkap dengan perisainya.

Koreo tokoh superhero berukuran 6x4 meter tersebut dikerek dan terlihat gagah. Seiring itu The Smansa yang memenuhi separuh arena di selatan kompak menyanyikan lagu baru andalan mereka.

''Ayo smansa! Pantang menyerah, Jadilah juara. Inilah saatnya menembus tradisi juara lagi yang keenam kali,'' koor mereka kompak.

Ketua Suporter The Smansa, Dimas Satrio mengaku ajang Honda DBL Bali Series 2019 merupakan kali pertama The Smansa menyajikan koreo 3D terinspirasi dari liga DBL di daerah lain.

Menurutnya simbol ini adalah bukti bukti bahwa anak-anak Smansa tak seburuk yang dikira masyarakat. ''Selama ini anak-anak Smansa selalu dihina dicaci. Tapi kami punya perisai kayak Captain America sebagai penahan atau bukti kekuatan kita meski dicaci tapi kami bisa buktikan punya mental juara, Superhero!,'' tegasnya.

Untuk mewujudkan aksi ini mereka sebelumnya sempat terkendala dana dan sumber daya. ''Mepet sekali bikinnya seminggu kemarin baru bisa jadi sekarang. Untung aja bisa kewujud,'' katanya.

Kendati timnya bisa mempertahankan tradisi, namun ia merasa kurang puas karena total selama tiga tahun sudah, The Smansa belum pernah meraih predikat Best Supporter.

''Tentunya kecewa, tapi saya bangga tim saya masih bisa pertahanin gelar juara. Tentu itu yang paling penting bagi kami, Smansa Juara Selamanya,'' katanya.

 

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY