Skuad elite Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2025 mendapat kesempatan emas ketika berada di Amerika Serikat. Mereka mendapat kesempatan untuk berlatih bersama Ganon Baker, pelatih ketangkasan dan fundamental individu kelas dunia.
Pelatih berusia 53 tahun itu memberikan banyak materi bermanfaat soal kekuatan fisik dan fundamental untuk pemain. Namun, tidak hanya itu, ia juga berbagi wejangan berharga yang sangat penting bagi setiap student athlete.
Baca juga: Dilatih Ganon Baker, Riovaldo Renjiro: Gak Capek, Seru Banget!
Ganon menyampaikan 5 hal untuk para student athlete. Kelima hal ini ia sebut sebagai "Behavior of Champion", yaitu lima hal krusial yang harus dimiliki oleh student athlete untuk mencapai kesuksesan. Baik di lapangan maupun di luar lapangan.
Berikut lima pelajaran penting dari Ganon Baker untuk student athlete!
1. Do it right! (Lakukan dengan benar)
Poin pertama dari Ganon Baker adalah "Do It Right". Ini bukan hanya soal melakukan sesuatu, tetapi melakukan setiap hal dengan benar dan sesuai prosedur. Dalam konteks basket, ini berarti menguasai fundamental dengan sempurna, menerapkan strategi pelatih dengan tepat, dan selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam setiap aspek latihan maupun pertandingan.
Baca juga: DBL All-Star Latihan Pertama Kali Bareng Ganon Baker: Having Fun Itu Penting!
Ketika kamu melakukannya dengan benar, kualitas performamu tentu akan meningkat. Dari sana, kamu bisa melewati semua tantangan dan membentuk kebiasaan disiplin sebagai seoranga atlet.
2. Compete (Bersaing)
Hal kedua yang ditekankan Ganon Baker adalah compete atau bersaing. Di mana seorang student athlete harus memiliki daya saing atau jiwa kompetitif yang tinggi. Hal itu akan menjadi motivasi sekaligus pemantik mereka untuk memberikan yang terbaik.
Jiwa kompetitif ini juga dapat membuat student athlete tidak mudah menyerah. Dari sana, kamu akan merasakan energi positif yang ada di dalam dirimu ketika bertanding menghadapi lawan yang sengit.
3. Communication (Komunikasi)
Basket adalah olahraga tim. Yang artinya, student athlete harus saling berkomunikasi untuk meraih kesuksesan. Ganon Baker menekankan pentingnya komunikasi yang efektif. Baik di lapangan maupun di luar lapangan.
Baca juga: Bawa Nama Indonesia Juara, Kartika Hatta Bangga Bisa Tampil di Amerika
Di lapangan, ini berarti berbicara dengan rekan satu tim, memanggil screen, memberi tahu posisi lawan, atau berdiskusi strategi. Di luar lapangan, komunikasi yang baik dengan pelatih, rekan setim, dan bahkan orang tua sangat penting untuk membangun chemistry dan memecahkan masalah.
4. Stand up for yourself (Percaya dengan diri sendiri)
Ganon Baker juga mengajarkan tentang keberanian dan kemandirian. Student athlete harus berani mengambil keputusan, menentukan jalannya, hingga membela diri ketika di lapangan maupun di luar lapangan.
Aspek ini ia tekankan bukan untuk merasa arogan atau sombong, melainkan untuk menanamkan kepercayaan diri dan prinsip dalam individu student athlete.
5. Having Fun (Bersenang-senang)
Dari kelima poin, "Fun" adalah yang paling ditekankan oleh Ganon Baker. Ia menyoroti bahwa banyak anak muda di Amerika Serikat menghadapi masalah serius seperti bunuh diri atau penyalahgunaan narkoba karena mereka tidak menemukan kesenangan dalam hidup. Basket, dan olahraga secara umum, telah menjadi sumber kebahagiaan yang besar bagi banyak anak muda di AS, dan kini di seluruh dunia.
Baca juga: Skuad Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2025 Tuai Pujian di Chicago!
"Fun" menurut Ganon bukan hanya soal bersenang-senang saat bermain. Lebih dari itu, "fun" berarti menikmati setiap proses yang kamu lakukan, termasuk serius mengembangkan keterampilan dan memiliki target yang terukur. Untuk mencapai "fun" yang sejati, seorang atlet harus berlatih dengan serius dan sungguh-sungguh. Ketika kamu menguasai sesuatu dan merasa nyaman dengan apa yang kamu lakukan di lapangan, otomatis kamu akan merasa senang dan menikmati permainan.
Kesenangan ini juga memicu efek domino yang positif. Ketika seorang pemain senang dan menikmati basket, hal-hal lain di sekitarnya ikut berkembang dan menjadi suportif. Orang tua menjadi lebih terlibat, pendidikan menjadi prioritas, dan yang terpenting, dukungan dari teman-teman pemain menjadi kuat. Lingkungan dan ekosistem basket menjadi lebih sehat, semuanya berawal dari satu hal sederhana: fun.