ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Ada banyak cara untuk terlibat dalam liga basket pelajar terbesar di Indonesia, DBL. Mulai dari pemain, tim dance, hingga menjadi bagian dari kru yang memastikan jalannya acara.

Namun, tak banyak yang punya kisah selengkap Christopherus Endradi. Sosok yang satu ini pernah mencicipi hampir semua peran, dari pemain basket hingga duduk sebagai tamu kehormatan di final DBL Semarang.

Perjalanan Christopherus dengan DBL dimulai pada tahun 2008 dan 2009, saat ia masih berseragam SMK PIKA Semarang (dulu SMTIK PIKA Semarang). Ia bermain selama dua tahun, di kelas satu dan dua, di GOR Sahabat Semarang yang menjadi saksi bisu pertandingan-pertandingan DBL Semarang kala itu.

Baca juga: Putri Bhawikarsu Optimistis Tatap DBL Malang Musim Baru!

"Tahun pertama cuma main satu kali langsung kalah," kenang Christopherus sembari tertawa. Pengalaman unik justru terjadi di tahun keduanya. Tim dance SMK PIKA kekurangan satu anggota dari minimal delapan orang. 

Saat itu, peraturan pertandingan mewajibkan tim dance harus beranggotakan minimal delapan orang. Jika kurang, tim lawan berhak untuk menunjuk pemain basket  untuk berganti peran menjadi dancer. Alhasil, Christopherus yang saat itu bersiap untuk bertanding, ditunjuk oleh pelatih tim lawan untuk menjadi tim dance di pinggir lapangan dan tidak tanding.

"Iya, tapi tim dance dadakan, masih pakai jersey basket," tambahnya sambil mengenang momen kocak tersebut. Setelah kiprahnya sebagai pemain dan "dancer dadakan," Christopherus tak bisa lepas dari DBL.

Pada 2012, ia kembali, namun kali ini sebagai kru DBL Semarang, menjabat sebagai LO (Liaison Officer) tim. Pengalaman ini memberinya perspektif berbeda tentang bagaimana sebuah event sebesar DBL dijalankan dari balik layar.

Baca juga: Jelang DBL Malang, Putri Charis Tambah Jadwal Latihan di Masa Libur Sekolah

"Iya betul, jadi kru DBL tahun 2012 di Semarang sebagai LO tim," ujarnya membenarkan. 

Bertahun-tahun berlalu, takdir kembali mempertemukan Christopherus dengan DBL, namun dalam kapasitas yang berbeda 180 derajat. Pada 2019, ia hadir di Final Party DBL Semarang sebagai perwakilan sponsor.

"Kebetulan saya kerja di Astra Motor Jawa Tengah sejak tahun 2017, dimana Astra Motor Jawa Tengah ini adalah Main Dealer Sepeda Motor Honda di wilayah Jawa Tengah," jelas Christopherus. "Jadi saat ada DBL di Semarang, kebetulan saya diminta untuk mewakili Astra Motor Jawa Tengah untuk hadir di final party DBL tahun 2019 itu."

Baca juga: Pendaftaran Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 Gelombang Kedua Resmi Dibuka!

Momen ini tentu menjadi sangat spesial baginya. Dari seorang pemain yang berjuang di lapangan, seorang kru yang bekerja di belakang panggung, hingga akhirnya duduk di kursi tamu kehormatan sebagai perwakilan dari salah satu sponsor utama. Ia bahkan sempat bertemu kembali dengan beberapa kru DBL yang sudah dikenalnya.

Kisah Christopherus tidak berhenti di situ. Pada tahun 2024, ia kembali hadir sebagai tamu undangan di Final Party DBL Semarang. Bahkan, dalam seremoni puncak itu, Christopherus berdiri bersebelahan dengan Donny Rahardian, Wakil Direktur DBL Indonesia. 

"Menurut saya DBL adalah suatu event yang dikerjakan secara profesional dan sangat rapi, mulai dari exposure, publikasi, sampai ke eksekusinya juga sangat baik. Dengan exposure dan image yang cukup besar di kalangan anak SMA membuat DBL dianggap menjadi event yang cukup bergengsi, ditambah dengan adanya DBL Camp yang membuat masing-masing dari pemain akan mencoba menunjukkan kemampuan terbaiknya," tutup Christopherus. (*)

Foto-foto: dok. pribadi & DBL Indonesia

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY