Rangkaian satu musim Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 akan dibuka di Bali. Ini menjadi sesuatu yang baru. Mengingat beberapa musim lalu satu musim gelaran DBL selalu dibuka di Surabaya.
Surabaya adalah tempat lahir DBL. Ajang basket antarpelajar tersebut baru masuk ke Bali pada tahun 2009. Kala itu tim putra dan putri SMAN 1 Denpasar berhasil mengawinkan gelar juara. Bersejarah untuk sekolah. Plus untuk gelaran DBL sendiri.
Pada periode itu, hanya ada 3 sekolah se-Indonesia yang berjalan sukses kawin gelar DBL. Padahal, DBL sudah menjangkau 16 kota yang berbeda. Sekolah pertama dari Bali yang berhasil kawin gelar adalah SMAN 1 Denpasar.
DBL memang butuh waktu lima tahun dari kelahirannya untuk menyentuh Bali. Ini karena DBL menggunakan konsep student athlete (pelajar-atlet). Regulasinya sangat kompleks. Siswa pindahan tidak boleh main. Siswa yang tidak naik kelas pun juga tak boleh melantai. Nilai rapor juga ada standar yang harus dipenuhi.
Rata-rata nilai rapor untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika harus di atas atau sama dengan 6. Tidak boleh ada nilai di bawah 4 pada mata pelajaran tersebut. Ketat.
Hal ini menjadi bukti bahwa ketangkasan bukan menjadi tolok ukur pertama mereka bermain DBL. Konsep ini lah yang akhirnya dicontoh oleh banyak kompetisi antarpelajar yang lain. Konsep yang lahir dari rahim DBL.
Suasana partai final kategori putri DBL Bali 2024.
Baca juga: Kirim 6 Bali Kid ke Kopi Good Day DBL All Star 2025, Basket Bali is Back!
"Waktu awal (DBL 2004) itu kesannya kayak aneh gitu pakai regulasi kita (soal student athlete). Sekarang justru yang paling lumrah ya regulasinya DBL,” ungkap Azrul Ananda, founder DBL Indonesia, dalam sebuah kesempatan.
Pemilihan Bali sebagai pembuka satu musim gelaran DBL juga punya alasan tersendiri. Salah satunya adalah student athlete asal Bali selalu mengisi satu tempat di skuad elite DBL All-Star. Tidak mudah untuk bisa ke sana.
Seperti diketahui, ratusan student athlete terbaik tiap tahun bersaing masuk DBL Camp. Dari ratusan itu mengerucut menjadi puluhan, hingga tersisa 12 pemain terbaik putra dan putri.
Nah, sejak 2010 selalu ada student athlete asal Bali yang berada di skuad DBL All-Star. Hanya pada edisi 2022, tak ada student athlete DBL Bali di skuad DBL All-Star.
Terbaru adalah I Gusti Ayu Krisabella, Ni Kadek Winda Sandia di sektor putri. Kategori putra ada I Ketut Gede Bayu Prayoga, Revan Surya Winatha yang berseragam DBL All-Star 2025 dan berangkat ke Amerika Serikat.
Baca juga: Akhir Cerita Indah Revan Winatha Terukir di Kopi Good Day DBL Camp 2025
Cerita indah datang dari Revan Winatha. Perjalanan Revan melantai adalah bukti dari simbol kerja kerasnya. Ia gagal tiga kali di DBL Camp. Pada tahun terakhir (DBL Camp 2025) ia sukses menembus All-Star lewat jalur wild card. Perjalanannya di DBL Bali pun penuh lika-liku.
Tahun pertama Revan berhasil menjadi juara bersama Resman (SMAN 2 Denpasar). Pada dua edisi setelahnya ia lebih banyak mengusap air mata ketimbang berfoto dengan piala. Resman selalu kalah pada dua edisi final DBL Bali (2023 dan 2024).
Revan termasuk salah satu contoh bagaimana seharusnya akademik dan olahraga bersanding. Ia bisa membagi waktu antara akademik dan basket.
"Rajin-rajin belajar sama buat tugas sih. Tugas itu harus diselesaikan biar kita gak ketinggalan pelajaran sama biar nilai juga gak turun," cerita Revan.
Sementara untuk Ni Kadek Winda dan I Ketut Gede Bayu Prayoga, mereka sudah dua kali terpilih sebagai penggawa DBL All-Star dan berangkat ke Amerika Serikat.
Ni Kadek Winda bahkan berpotensi menjadi student athlete pertama asal Bali yang berhasil tiga kali berangkat ke Amerika Serikat lewat DBL All-Star. Itu karena musim ini Winda masih membela Dosman -SMAN 1 Gianyar- di DBL Bali 2025. Peluang untuk mengukir sejarah kembali tercipta.
Baca juga: Bali Kid Spesialis Wild Card dan Tembus DBL All-Star!
Aksi Ni Kadek Winda Sandia di partai final DBL Bali 2024
Banyak alumni DBL All-Star yang berasal dari Bali yang kini bermain di level basket profesional. Beberapa dari mereka adalah Julian Chalias alumnus SMA Soverdi Tuban dan DBL All-Star 2019 yang membela Satria Muda. Lalu ada Winston Swenjaya alumnus SMA Santo Yoseph Denpasar yang bermain untuk Tangerang Hawks.
Baca juga: Menyala Lagi! Bali Kembali Mengisi Bangku DBL Indonesia All-Star 2024
Pada kategori putri pun tak kalah berprestasi. Sebut saja Dewa Ayu Made Sriartha. Alumnus SMAN 1 Gianyar ini punya satu medali emas SEA Games 2023 cabang olahraga basket. Doi juga masuk dalam skuad DBL All-Star 2015. Saat ini sedang menempuh pendidikan S2 di Universitas Airlangga. Itu menjadi medali emas pertama tim nasional basket putri. Bersejarah.
Apa kabar yang tak melanjutkan basket setelah lulus SMA? Ida Ayu Draupadi Dewi, alumnus DBL All-Star 2010 asal SMAN 1 Denpasar saat ini berprofesi sebagai dokter gigi.
Baca juga: Si Paling Tinggi itu Kini Jadi Dokter Gigi
Ada juga Nirmala Ratih Wijaya dan Winda Ayu Astari. Keduanya sama-sama berasal dari SMAN 1 Denpasar dan kini menjadi rekan bisnis di usaha food and beverage yang mereka kembangkan. Membuka lapangan pekerjaan. Memajukan perekonomian daerah.
Sinergi pun tercipta. Hal ini mengamini bahwa 99 persen student athlete DBL tak menjadi pemain basket profesional. Melainkan menjadi profesional di bidangnya masing-masing.
"Mungkin 99 persen pemain berhenti basket setelah SMA. Tapi mereka harus menjadi profesional di bidangnya masing-masing. Apa yang mereka dapat selama mengikuti kompetisi DBL, harapannya bisa mereka terapkan di bidangnya masing-masing, salah satunya sportivitas dan kedisiplinan," kata Azrul Ananda.
Dwi Ratna Cahyanti, pernah juara jadi pemain dan pelatih!
Ini juga menjadi bukti bahwa DBL membuka cakrawala baru untuk anak-anak Bali. Cakrawala untuk mengembangkan diri dengan baik. Baik sebagai atlet maupun sebagai manusia. DBL menjadi wadah kecilnya. Membuka jalan mereka menuju mimpi dan cita-cita.
Baca juga: Alumnus Smansa yang Juara DBL Sebagai Pemain dan Pelatih
DBL Bali begitu spesial. Ada banyak cerita yang lahir dan tumbuh di sana. Cerita yang barangkali menjadi kenangan paling manis masa SMA.
Sebentar lagi akan segera bergulir. Sejarah baru segera tercipta. Salah satunya adalah kisah Winda Sandia yang masih punya satu kesempatan untuk berjuang melengkapi koleksi jersei DBL All-Star-nya. Selamat berjuang, genk! (*)
Jadwal lengkap Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Bali bisa kalian cek di bawah ini.