JAKARTA - Honda DBL DKI Jakarta Championship Series 2019 semakin dekat. Setelah didapatkan masing-masing perwakilan dari empat region Ibu Kota, drawing penentuan grup pun dilakukan delapan tim dari sektor putra terbagi menjadi dua, grup A dan B. Masing-masing grup terdiri dari dua juara dan dua runner-up dari empat region.
SMA Kolese Kanisius berhak berlaga di gelaran Honda DBL DKI Jakarta Championship Series usai raih gelar juara North Region. CC (julukan SMA Kolese Kanisius) berhasil ukir sejarah baru setelah pada tahun-tahun sebelumnya selalu gagal di partai semifinal. Pada Championship Series yang akan digelar pada tanggal 18-26 Oktober nanti, CC berada di group A bersamaan dengan tiga tim lainnya, yaitu SMA Bukit Sion, SMA Cita Buana, dan SMAN 39 Jakarta. Berikut empat hal yang perlu diperhatikan dari CC di gelaran Championship Series musim ini.
Road to Championship Series
SMA Kolese Kanisius berhasil meraih gelar Juara North Region pada gelaran seri Jakarta Utara-Pusat lalu usai taklukan juara bertahan, SMAK 5 Penabur. Perjalanan CC (julukan SMA Kolese Kanisius) menjadi juara baru North Region dapat dikatakan mulus. Kanisius selalu menang dengan margin cukup jauh pada empat laga sebelum partai final.
Perjalanan Kanisius dimulai saat mereka mengalahkan SMA Permai dengan skor 43-13. Kemudian mereka mengalahkan SMA Advent 1 dengan skor 54-12. Pada babak selanjutnya Kanisius mengalahkan SMA Tarsisius 1 dengan skor 49-16. Kanisius juga menumpas perlawanan SMAN 68 Jakarta pada semifinal dengan skor 50-38. Dan pada laga final, Kanisius harus menghadapi perlawanan tangguh SMAK 5 Penabur. Meski akhirnya, tim asal Menteng Raya ini berhasil mengatasinya dengan keunggulan 59-52.
Statistik Key Players
Keberhasilan CC meraih titel juara North Region merupakan hasil teamwork yang sangat baik dari para pemain mereka. Namun dari seluruh roster CC, ada satu pemain yang menyumbang poin terbaik bagi timnya, yaitu Albert Fo. Guard CC ini mencetak 40 poin, 11 rebounds, dan 10 steals bagi CC sepanjang kompetisi. Menyusul Albert Fo adalah center CC, yaitu Patrick. Rookie CC ini memiliki kualitas permainan yang menyulitkan lawan ketika berada di paint area. 27 rebounds dan 7 blocked shots yang ia ciptakan menunjukkan kehebatannya dalam defense. Tak hanya itu, Patrick juga menyumbang poin kedua terbanyak bagi CC, yaitu dengan 33 poin.
Kekuatan Tim
CC berhasil menjadi juara baru North Region berkat penerapan strategi run and gun yang efektif oleh para pemain CC. Speed yang dimiliki oleh para roster CC membuat lawan sulit untuk menghadang offense gesit yang dilancarkan CC. Seperti yang dikatakan pelatih CC, Rizky Djauhariansyah, kekuatan CC memang berada pada para small man mereka. Hal ini akan terus diperkuat oleh coach Rizky menjelang Championship Series nanti.
“Kekuatan kita ada di pemain kecilnya. Karena kemaren kita fokusnya emang run and gun, pemain kecil-kecilnya sudah pada siap. Jadi kita akan memperkuat di situ dan fokus kita pemain kecilnya,” jelasnya.
Evaluasi Tim
Meski tim besutannya telah berhasil keluar sebagai juara North Region, coach Rizky menilai bahwa para pemain CC beberapa kali masih kurang fokus pada saat defense. Menurutnya ini karena anak asuhnya masih merasa grogi. Selain itu, di Championship Series nanti, CC masih akan memperkuat kedalaman skuat yang ada. Pasalnya forward sekaligus kapten CC, Jamie Alexander Holim, tidak dapat membela timnya akibat cedera yang ia dapat di partai final lalu. Coach Rizky mengakui bahwa ketidakhadiran Jamie membawa dampak yang cukup signifikan bagi timnya.
“Anak-anak sempat hilang fokus ketika defense. Mungkin karena mereka masih ada yang nervous. Kekurangan kita kali ini ada di pemain kita yang merupakan kapten tim. Karena dia cedera pas final kemarin. Ini berpengaruh di permainan kita. Kekurangan pemain ini kita keliatan agak buyar. Jadi ya kita harus lebih dalam lagi,” ungkapnya.
