ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Raut semringah terpancar dari sosok wanita yang duduk di bangku tribun saat pertandingan SMA Santo Albertus Malang berlangsung di Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-South.

Selama 40 menit penuh, ia tidak pernah berhenti bernyanyi, bertepuk tangan, dan menyorakkan semangat untuk salah satu pemain tim berjulukan Dempo tersebut. Ya, dia adalah Fancy Rosalyn. Ibunda dari Kayne Constantine.

Di kalangan teman-teman Kayne, ia biasa disapa Ai Fancy. Ai adalah istilah Tante dalam bahasa prokem bahasa keturunan Tionghoa.

Sejak awal pertandingan dimulai, wajah Ai Fancy tidak pernah sekalipun menampakkan kelelahan. Walaupun dibanjiri keringat, ia tetap meneriakkan semangatnya demi anak keduanya tersebut.

Padahal, sebenarnya Ai Fancy menyimpan cerita mendalam tentang kondisi kesehatannya beberapa waktu lalu. 

Baca juga: Ada Doa Penggawa Dempo untuk Kesembuhan Mama Kayne Constantine

Masih ingat dengan momen di mana seluruh pemain Dempo menuliskan “GWS Ai Fancy” di sepatu mereka ketika bertanding di DBL Malang musim lalu?

Tulisan "GWS Ai Fancy" di salah satu sepatu penggawa SMA Santo Albertus Malang di Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java-South

Ya, ucapan itu ternyata bentuk dukungan dari Kayne dan kolega untuk menyemangati Ai Fancy melawan penyakitnya. Saat itu, Ai Fancy didagnosis menderita kanker.

Penyakitnya ini diketahui pada akhir 2023 lalu. Saat itu, Fancy menyadari ada sesuatu yang janggal di tubuhnya. Ia pun memutuskan untuk memeriksakan ke rumah sakit di Kota Malang.

“Setelah di USG, kata dokternya nggak ada apa-apa. Tapi, saya merasa ada benjolan. Akhirnya saya putuskan untuk USG lagi yang kedua kali,” ungkapnya.

Baca juga: I Gusti Bagus, Pemain Smanela dan Peraih Medali Perak di Porprov Jatim!

Saat itulah, Ai Fancy merasa setengah dunianya nyaris runtuh. Dokter memvonis dirinya mengidap kanker payudara stadium 1A.

“Saat itu saya langsung ditanya, kapan mau mastektomi? saya kaget dong, akhirnya saya memutuskan buat pindah rumah sakit untuk mencari second opinion,” tuturnya.

Proses pengobatan dan perjuangan Ai Fancy pun dimulai dari sana. Ai Fancy yang merupakan kelahiran Surabaya akhirnya memutuskan untuk mengunjungi salah satu rumah sakit di Surabaya.

Kondisinya saat itu belum terlalu parah. Tetapi, ia tetap harus waspada. Lantaran kanker tersebut bisa saja berkembang dan tidak ada yang tahu sampai mana perkembangannya.

Itulah yang terus dipikirkan oleh Ai Fancy. Sampai ia memutuskan menyimpan penyakitnya ini sendiri. Tanpa memberitahu ketiga anaknya lebih awal.

Ai Fancy mendapat rekomendasi untuk melakukan rekonstruksi atau operasi pengangkatan kanker sebelum sel-selnya menyebar dengan cepat. Dari sana, ia berkali-kali mengunjungi dokter untuk mengobservasi dan memantau sel jahat tersebut.

Dari proses itu, banyak hal terjadi di hidup Ai Fancy. Divonis mengidap kanker adalah masalah pertama yang ia dengar. Lain halnya dengan proses penerimaan bahwa dirinya mengidap penyakit mematikan.

“Memang rasanya berat ketika dengar kalau saya punya kanker. Apalagi, umur nggak ada yang tahu. Awalnya saya sempat denial, masa sih saya kena kanker?,” ceritanya.

Baca juga: Hijrah ke Basket dari Panahan, Alodia Mayoree Bawa Sabhatansa Raih Kemenangan!

Pikiran negatif pun tak jarang menghampiri Ai Fancy. Tak jarang pula ia merasa nyeri pada tubuhnya karena pikiran-pikiran negatif tersebut.

“Ternyata benar, penyakit itu sebenarnya datang dari pikiran. Setiap saya overthinking, badan saya sakit banget. Rasa sakit yang biasanya bisa saya tahan, kalau lagi overthinking selalu nggak tertolong rasa sakitnya,” ungkap Ai Fancy, mengenang masa-masa dirinya berjuang melawan kanker.

Karena hal itulah akhirnya Ai Fancy belajar. Jika ia ingin sembuh, ia harus semangat berjuang tanpa memikirkan apapun. 

Semangatnya untuk sembuh melawan kanker juga didasari karena keinginannya untuk terus mendampingi anak-anaknya. Terutama anak keduanya, Kayne Constantine, yang saat ini masih aktif sebagai pemain DBL Malang.

Setelah Fancy menerima diri seutuhnya, ia pun menceritakan soal penyakitnya ini ke anak-anaknya. Namun, tidak ada kesedihan yang ditunjukkan oleh ketiga anaknya.

Sebaliknya, mereka menganggap penyakit ini bisa dilalui oleh Ibunda mereka. Sebab, mereka tahu bahwa Ibunya orang yang kuat.

Dari sanalah, akhirnya semangat Ai Fancy untuk kembali sembuh semakin bertambah. Ia pun menyepakati untuk melakukan operasi rekonstruksi di awal tahun 2024. 

Baca juga: Ada Sosok Michael Gallanrahim Di Balik Laga Sengit Frateran vs Smai

Operasi rekonstruksi kanker ini berhasil dilakukan. Tetapi, perjuangan Ai Fancy ternyata belum selesai. Dokter mengharuskannya untuk melakukan kemoterapi dan radiasi untuk mencegah sel-sel kanker yang masih tersisa kembali berkembang lagi.

Ini adalah fase kedua perjuangannya. Dan ini pula menjadi perjuangan yang paling berat untuk ia lakukan.

“Waktu kemoterapi dan radiasi itu, badan kita seperti hancur. Sakit semua, nggak enak badan, dan rambut jadi habis,” cetusnya.

Ai Fancy harus melakukan 6 kali kemoterapi plus 33 kali radiasi. Akibat dari kewajiban ini, ia harus kehilangan setengah dari dirinya. Alias, merelakan rambutnya dipangkas habis lantaran efek dari radiasi. 

Fancy Rosalyn (tengah) bersama Kayne Constantine dan suaminya (dok. pribadi/Fancy Rosalyn)

Di tengah penyakit yang dideritanya, Ai Fancy selalu tampil seperti baik-baik saja di hadapan anak-anaknya. Bahkan, ia tidak pernah mengeluh sekalipun merasakan nyeri di bagian tubuhnya.

Tidak hanya itu, ia pun selalu hadir di setiap kompetisi basket yang diikuti oleh Kayne. Walaupun ia harus menyesuaikan jadwalnya dengan kewajiban kemoterapinya. 

Ai Fancy harus melakukan kemoterapi selama tiga kali dalam satu bulan. Jadwalnya pun jatuh pada hari Sabtu dan Minggu. Pada masa-masa itu, ia harus bisa mengatur waktu dan jadwalnya. Supaya bisa hadir mendukung Kayne, juga menunaikan kewajiban kemoterapinya.

Tetapi, ada satu atau dua momen di mana ia memang tidak bisa hadir di bangku tribun. Terlebih jika ia mengalami efek kemoterapi yang berkepanjangan, seperti lemas dan mual. 

Namun, hal itu yang membuat ia semakin semangat untuk sembuh. Untuk melawan penyakitnya. Karena absen mendukung Kayne adalah satu hal yang paling ia hindari.

“Doa saya waktu itu cuma satu, kepada Tuhan. Tuhan, tolong berikan saya waktu lebih lama buat mendidik anak-anak saya, melihat mereka tumbuh. Itu yang bikin saya semangat untuk melawan kanker ini,” ujarnya.

Ai Fancy mengaku sempat kehilangan kepercayaan diri ketika memutuskan untuk memangkas habis rambutnya. Apalagi, sejak lama Ai Fancy dikenal sebagai sosok wanita yang memiliki rambut panjang dan modis.

Contohnya adalah ketika ia hadir menonton anaknya di DBL Malang musim lalu. Saat itu, rambutnya sudah ia pangkas habis. Begitu pula dengan kepercayaan dirinya yang perlahan luruh karena penampilan barunya.

Hanya saja, Kayne bersama rekan-rekannya ternyata memberinya kejutan. Sebuah tulisan "GWS Ai Fancy" yang mereka tulis di sepatu mereka masing-masing sebelum bertanding. Serta tulisan "Play for my Mom" yang tertulis di sepatu anak lelakinya.

Sepatu Kayne Constantine saat bertanding di Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java-South

Awalnya, Ai Fancy tidak pernah menyangka bahwa Kayne akan memberinya kejutan seperti itu. Apalagi, Kayne dikenal sebagai anak yang cool ketika bersama keluarga. 

“Puji Tuhan aku selalu dikelilingi dengan orang-orang yang sangat suportif. Dia (anaknya) nggak pernah secara eksplisit kasih dukungan ke saya, tapi dengan tulisan itu, saya anggap kalau itu adalah bentuk dukungan dia diam-diam bersama teman-temannya. Dari sana, saya nggak pernah malu lagi punya kepala botak,” tuturnya.

Ya, sejak awal, semangat Ai Fancy untuk sembuh tampak tak pernah padam. Faktor pendukungnya adalah orang-orang di sekitarnya yang tidak pernah lelah mendukungnya. Terutama anaknya.

Bahkan, salah satu kerabat dekatnya pun menyarankan Ai Fancy untuk bergabung dengan komunitas kanker. Bernama Lovepink Indonesia. Dari komunitas tersebut, Ai Fancy mulai menerima semua hal yang terjadi pada dirinya.

Bahwa ia adalah cancer survivor, juga dengan penampilan barunya. Ia bagai menemukan babak hidup baru di masa ini. 

Baca juga: Cintai Basket Sejak SD, Willy Kristian Ungkap Pengalaman Pertama Ikut Porprov

Penerimaannya terhadap penyakitnya, penampilan barunya, serta segala perjuangan yang ia lalui pun akhirnya membuahkan hasil di akhir 2024 lalu.

"Untuk anak-anak gadis dan semua perempuan di luar sana, harus lebih peduli (dengan tubuh) dan sadari. Dan apapun yang kita alami, walaupun sakit, tetap percaya akan ketetapan Tuhan itu baik," pesan Ai Fancy.

Fancy telah melalui 6 kali kemoterapi dan 23 kali radiasi. Kini, ia dinyatakan sembuh dari kanker.

Ia membuktikan bahwa cinta dan dukungan dari orang-orang sekitarnya, terutama keluarga dan anak-anaknya, jadi api paling kekal untuk membakar semangatnya.

Jumat, 15 Agustus 2025, kehadirannya di GOR Bima Sakti, Malang, bukan hanya datang untuk menyaksikan pertandingan basket, melainkan untuk merayakan kemenangan terbesar dalam hidupnya, kemenangan atas segala “kekacauan” yang terjadi di hidupnya dua tahun terakhir.

"Saya masih mau mendampingi Kaynco (panggilan Kayne Constantine) di DBL, sampai ia lulus," pungkas Ai Fancy. (*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY