Pernah kebayang nggak bagaimana jadinya kalau peserta Azarine DBL Dance Competition 2025 East Java-North tampil dengan mengenakan kostum do it yourself atau DIY?
Itulah yang berhasil disuguhkan oleh G.O Squad, tim dance SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. Mereka bukan hanya all out dari segi koreografi, tetapi juga bikin penonton terpukau lewat kostum unik yang dikenakan.
Siapa sangka, Alincia Putri Widodo, kapten G.O Squad, menuturkan kalau busana yang mereka pakai merupakan hasil dari tangan-tangan kreatif timnya.
”Paling susah tuh nyatuin chemistry dan sinkron gerakan. Apalagi, kita buat kostum 20 persen dari penjahit, sisanya 80 persen kita buat sendiri,” buka gadis yang biasa disapa Alincia.
Nah, ide tersebut ternyata datang langsung dari Alincia. Sebagai kapten, ia mengaku ingin memberi sentuhan baru pada timnya.
Tentu, bukan hal mudah untuk merancang busana dengan tangan hasil tangan sendiri. Tak kena lelah, seluruh member G.O Squad bahkan harus menyisihkan waktu selepas latihan untuk merampungkan busana yang bakal dikenakan.
”Buat kostum, kita butuh waktu dua bulan untuk ngerjain. Kita kan pulang sore nih, terus latihan dulu selama dua jam, terus baru kita cicil kostum sekalian properti,” ceritanya.
Alih-alih terbebani, dara kelahiran 2007 ini justru menjadikan momen tersebut sebagai kesempatan untuk merajut kenangan sekaligus mempererat bonding antaranggota. Mereka pun sukses tampil energik selaras dengan tema “Shine Like a Star”.
”Kita mengambil konsep tentang lingkungan kantor. Di kantor itu, ada kayak kesenjangan pangkat atau jabatan. Terus, gimana caranya lingkungan yang beda itu bisa menyatu,” ujar Alincia.
Baca Juga: Properti Full Totalitas Ala First Second Dance dan UK Crew
Penampilan SDOB (tim dance SMAN 6 Surabaya) di DBL Surabaya 2025
Di sudut lain, persembahan dari pasukan SDOB, tim dance SMAN 6 Surabaya, juga tidak kalah mengesankan. Kali ini, mereka datang dengan konsep yang terinspirasi dari serial fenomenal Queen’s Gambit.
Bukan tanpa alasan. Excellent Regita Anggraini, kapten SDOB, menceritakan makna di balik penampilan timnya itu.
”Kita ngelihat Queen’s Gambit itu nggak mudah menyerah. Dari kecil, udah belajar catur terus, sama kayak kita yang belajar nge-dance terus,” tutur gadis yang biasa disapa Elen.
Elen merasa bersyukur bahwa ia dan rekan-rekannya tidak menemukan hambatan berarti selama proses persiapan jelang Azarine DBL Dance Competition 2025 East Java-North.
Kendati demikian, ia merasa belum sepenuhnya puas terhadap aksi perdana SDOB di musim ini. Menurutnya, masih ada deretan evaluasi yang perlu dibenahi untuk bisa tampil lebih maksimal di pertunjukan yang akan datang.
“Mungkin karena penampilan pertama, jadi masih agak kaget. Jadi, mungkin ke depannya bisa latihan lagi yang rutin, serius, lengkap, terus power-nya juga ditambah lagi. Terus, ekspresinya lebih ekspresif lagi soalnya aku melihat masih kurang,” ujarnya.
Kamu kelewatan aksi dari G.O Squad dan SDOB? Tenang aja, mereka bakal kembali meramaikan DBL Surabaya 2025 di laga berikutnya. Jangan lupa untuk update terus jadwalnya di DBL Play!
Baca Juga: Representasi Pelajar Berprestasi dari XVII Dance Crew, Smamdance Jadi Vampir!
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk anak muda, Kopi Good Day.
Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Profil pemain ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa lakukan scroll dengan double tap)
