ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

“Buat mereka olahraga ini (basket) bukan cuman tempat mencari prestasi aja,” kata Rudolf Aqroz Wogo, pelatih SMA Regina Pacis Bajawa.

Basket bukan sekadar tempat teman-teman SMA Regina Pacis Bajawa melepas penat. Bukan sekadar mencari prestasi saja. Ya, nama SMA Regina Pacis Bajawa terbilang harum di DBL Kupang.

Sejak 2017 mereka tak pernah kalah dan selalu menjadi juara. Ada delapan piala DBL yang berhasil mereka bawa pulang ke Bajawa. 

Bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional yang jatuh pada 9 September 2025, kisah perjalanan SMA Regina Pacis Bajawa patut untuk diwartakan. Perjalanan mereka bukan sekadar meraih prestasi saja. Melainkan juga mencari pengalaman plus mengejar ilmu.

Baca juga: Takjubnya Coach Boyo Melatih SMK: Mereka Sibuk Sekali!

“Sejak saya datang ke SMA Regina Pacis, saya sudah punya misi bagaimana anak-anak ini nantinya bisa jadi pribadi yang lebih baik setelah tamat SMA,” bukanya.

Ungkapan yang dimaksud coach Rudy adalah menjadi lebih baik sebagai seorang manusia. Coach Rudy percaya basket bukan hanya mengajarkan cara mencetak angka dan menang saja. Ada nilai-nilai hidup yang bisa diambil di basket.

“Paling sederhananya adalah basket mengajarkan mereka untuk tidak cepat puas. Mengajarkan mereka untuk terus berbenah dan belajar. Belajar menjadi lebih baik,” sambungnya.

SMA Regina Pacis Bajawa pun menjadi bukti nyata bahwa jarak bukan menjadi penghalang untuk mereka mengejar ketertinggalan. Menempuh sekitar 18 jam untuk melantai di DBL Kupang adalah salah satunya.

“Kami kalau tanding di DBL Kupang itu selalu nyabrang. Naik kapal dan itu ada 18 jam perjalanan. Anak-anak juga bawa banyak persediaan makanan untuk selama DBL. Bawa bahan-bahan pangan yang nantinya mereka masak bergantian,” ungkapnya.

Secara tidak langsung coach Rudy mengajarkan arti kebersamaan di skuad SMA Regina Pacis Bajawa. Rasa saling memiliki satu sama lain yang membuat mereka makin padu sebagai sebuah tim.

Baca juga: Refleksi Tema Haornas 2025 ‘Olahraga Satukan Kita’ ala DBL Indonesia

Hal serupa sempat diterapkan oleh coach Rudy ketika membawa Recis Bajawa ke Kejurnas 2025 Antarklub di Surabaya. Jarak yang lebih jauh namun metode masih sama.

“Itu jadi kesempatan kami untuk mengejar ketertinggalan secara langsung. Kalau cuman mengamati lewat online ya sama saja. Mending sekalian merasakan sejauh apa kami itu tertinggal. Apa aja yang perlu diperbaiki. Toh ini juga untuk basket NTT (Nusa Tenggara Timur) lebih baik,” ceritanya.

Hal tersebut diamini oleh salah satu pemain Recis Bajawa, Gregoria Deandra Bebhe Liko.

“Kesempatan ini sangat langka buat kami yang ada di daerah. Ini bisa membuka peluang kami untuk berkembang. Siapa tahu toh dari sini bisa dapat beasiswa kuliah,” kenang Deandra.

Basket bukan sekadar olahraga. Di Hari Olahraga Nasional tahun ini, SMA Regina Pacis Bajawa memaknai olahraga sebagai alat mereka untuk mengejar ketertinggalan. Recis Bajawa merupakan pemelajar sejati asal Kupang.

Profil SMA Regina Pacis Bajawa bisa kalian cek di bawah ini.

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY