ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Perjalanan pemilik delapan gelar juara DBL East Java selalu dinanti. Bahkan sejak sebelum gelaran Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North dimulai. Tepatnya ketika Moji -sebutan akun Instagram DBL Surabaya (@dblsub) mengumumkan daftar partisipan yang terjun berburu gelar juara dari Round 1.

Ya, saat itu tak ada nama SMA St. Louis 1 Surabaya. Kolom komentar dibanjiri dengan pertanyaan yang sama, ‘Sinlui mana?’ Putra Sinlui merupakan salah satu tim tersukses sepanjang gelaran DBL Surabaya. Belum ada tim yang sukses meraih delapan piala DBL East Java sebanyak pasukan Sinlui.

Mereka sudah mengukir legasi sejak edisi 2011. Pada edisi 2018 sampai musim lalu Sinlui tak pernah kalah di partai final!

Hal ini pula yang membuat perjalanan Sinlui selalu dinanti oleh penikmat basket dan anak-anak SMA di Surabaya, Jawa Timur, bahkan Indonesia. Seperti tim-tim dominan pada umumnya, Sinlui nyaris tak pernah menemui kendala berarti pada fase-fase awal.

Baca juga: Sukses Revans, DBL East Java Masih Milik Sinlui!

Lebih jauh lagi beberapa orang menaruh prediksi Sinlui bisa menang dengan selisih berapa poin. Atau adakah seratus poin pertama Sinlui didapat ketika bermain pada gim keberapa.

Perjalanan Sinlui selalu dinanti. Terlepas dari datang dan pergi pemainnya. Apalagi tahun lalu upaya Sinlui meraih kemenangan ke-50 mereka di DBL East Java terhenti di tangan Gloria 1 (SMA Gloria 1 Surabaya). Kisah tersebut menjadi bukti bahwa tak ada dominasi yang abadi.

Saat itu Gloria 1 Surabaya memberi luka yang tak pernah dirasakan oleh penggawa Sinlui sejak 2018. Luka kalah di partai final DBL Surabaya. Menariknya, Sinlui berhasil membalaskan dendam di partai final DBL East Java.

Kala itu Sinlui tampil dengan tradisi turun temurun mereka, potong botak. Hasilnya, Gloria 1 dibuat tak berkutik sejak tepis mula.

Sinlui Masih Menyeramkan?Meski kalah di final DBL Surabaya, Sinlui masih menjadi penguasa DBL East Java

Tanpa mengesampingkan peran penggawa Sinlui yang lain, saat itu trisula maut Sinlui diisi oleh Justin Patrick, Bentley Leopod Halim, dan Jansen Cahyadi.

Baca juga: Srikandi Sinlui Pasang Target Juara di DBL Surabaya dan East Java!

Ketiganya saling mengisi satu sama lain. Kendali dipegang oleh Justin Patrick, Bentley memegang peran di area dalam, dan Jansen menjadi opsi kejutan yang dibutuhkan pada momen-momen tertentu. 

Menariknya tahun ini dari trisula maut tersebut hanya tersisa Bentley seorang. Jansen dan Justin telah tamat SMA.

Bentley jelas diproyeksikan menjadi suksesor Justin di skuad Sinlui. Menjadi menarik adalah siapa dua nama lainnya yang menemani Bentley dan meneruskan trisula maut Sinlui?

Musim ini ada sembilan nama pemain Sinlui yang pernah merasakan gelar juara di tahun lalu. Sisa tiga pemain mereka terbilang baru. Ada Ian Angkriwan, Gerard Nicholaus Tanzil, dan Bryan Gilbert.

Hanya Bryan Gilbert satu-satunya penggawa Sinlui yang duduk di bangku kelas 10 SMA. Pada ajang Junior Exhibition Games Surabya, Bryan Gilbert menjadi sosok penting di balik keberhasilan SMP Nation Star Academy juara dua musim beruntun.

Jika melihat pada lembar statistik, Bryan cukup solid dalam mengamankan rebound dan blok. Doi juga punya akurasi tembakan gratis yang oke.

Musim lalu Gerard Nicholaus Tanzil masuk dalam tim Sinlui pada ajang AZA 3X3 Compettion 2024 Surabaya. Saat itu doi berhasil menjadi juara. 

Tanpa mengurangi sorotan kepada sembilan pemain Sinlui yang lain, tiga pemain baru Sinlui perlu diwaspadai.

Perjalanan Sinlui memang menarik diikuti. Bagaimana mereka menjaga konsistensi dan juga tradisi. Berhasilkah mereka kembali menjadi juara? Justru ada kejutan yang kembali terulang? 

Pada gim pertama Sinlui bertemu dengan SMAN 3 Sidoarjo dan berlangsung Rabu, 7 Oktober 2025 di DBL Arena. Berhasilkah mereka membuka perjalanan dengan ciamik?

Profil SMA St. Louis 1 Surabaya bisa kalian cek di bawah ini.

 

Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY